Sistem rudal jarak jauh HIMARS bantuan Amerika Serikat untuk Ukraina, diklaim beberapa unitnya telah dihancurkan oleh Rusia. Pentagon pun langsung membantah klaim tersebut.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shogiu, mengklaim bahwa Rusia telah mengancurkan sebanyak 6 unit sistem HIMARS. Tak hanya itu, lima unit sistem peluncuran rudal antikapal Harpoon dan 33 artileri howitzer M777 sejak Moskow mengerahkan puluhan ribu tentaranya ke Ukraina.
Pentagon menyebut pernyataan Menhan itu mengada-ada. "Kami mengetahui klaim terkini dari Menteri Shogu itu dan sekali lagi hal itu benar-benar salah," kata juru bicara Pentagon, Todd Breasseale yang dikutip detikINET dari Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang terjadi adalah Ukraina menggunakannya dengan akurasi dan efektifitas yang menghancurkan, dengan sistem rudal presisi yang disediakan AS, sekutu dan para mitra ke Ukraina untuk bertahan menghadapi invasi brutal dan jahat Rusia," tambah dia.
Rusia sudah beberapa kali mengklaim telah merusak sistem HIMARS, tapi sejauh ini belum ada bukti sahihnya. Pejabat Ukraina menyebut mereka telah mengoperasikan sekitar selusin sistem rudal jarak jauh HIMARS yang disebut ampuh menyerang Rusia.
Sistem senjata yang dikirim AS adalah MLRS tipe M142 HIMARS. Ada varian yang mampu menembak sampai ratusan kilometer, tapi versi yang dikirim ke Ukraina 'hanya' bisa menembak sejauh 80 kilometer agar tak mencapai teritori Rusia.
Rudal jarak jauh HIMARS ini mudah dipindahkan dan dapat dioperasikan hanya oleh 8 tentara. Kelebihan besar lainnya, sistem pemandu GPS membuatnya diklaim sangat akurat dalam menembak sasaran dan daya rusaknya signifikan, mirip dengan bombardir dari udara.
Halaman selanjutnya, akurasi menjadi kekuatan HIMARS>>>
Sistem rudal jarak jauh di masa silam memang mirip-mirip daya rusaknya, tapi kurang akurat. Lompatan teknis terbesar dalam beberapa tahun terakhir adalah pengembangan rudal jarak jauh presisi untuk melacak dan menghantam target spesifik.
Seperti dikutip detikINET dari CNN, HIMARS sudah digunakan dalam berbagai serangan masif ke area Rusia, antara lain ke sebuah gudang amunisi di Kherson. Dari foto satelit, tampak serangan itu akurat dan hanya meninggalkan jejak kawah cukup kecil.
Ada pula letusan besar di area Luhanks dan Donetsk. Secara keseluruhan, ada sekitar selusin target yang ditembak HIMARS pada bulan Juli, kebanyakan jaraknya sekitar 40 kilometer dari garis depan pertahanan Rusia.
Militer Ukraina juga menembakkan HIMARS pada malam hari, sehingga mempersulit Rusia dalam melacaknya. "Apa yang kita saksikan adalah kemampuan Ukraina menggunakan sistem rudal jarak jauh HIMARS untuk secara signifikan mengganggu kemampuan Rusia melangkah maju," kata seorang pejabat di Departemen Pertahanan AS.
"Kita tidak seharusnya takut dengan HIMARS, harus melawannya. Senjata ini bukanlah obat mujarab, hanya sebuah senjata yang saat ini digunakan oleh musuh," cetus Andrei Kartapolov, bos State Duma Defense Comittee Rusia.