President Ovo Karaniya Dharmasaputra mengungkapkan bahwa gelar unicorn yang disematkan kepada perusahaannya merupakan hasil karya lokal. Adapun hal itu bisa dicapai karena berkolaborasi dengan dua unicorn lainnya, yaitu Tokopedia dan Grab.
Tokopedia sendiri merupakan unicorn berasal Indonesia juga, sama seperti halnya Ovo. Sedangkan, Grab adalah startup unicorn yang berasal dari Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Berstatus Unicorn, Bos Ovo Enggan Sombong |
"Ovo adalah satu dari beberapa unicorn yang memang dilahirkan oleh putra Indonesia. Ini adalah unicorn-nya Indonesia itu, yang sekarang bekerja juga kebetulan punya strategy partnership dengan dua unicorn lain, yaitu Tokopedia dan Grab Indonesia," kata Karaniya di Jakarta, Senin (7/10/2019).
Lebih lanjut lagi, Karaniya menuturkan bahwa model bisnis yang dijalankan Ovo sebagai open platform pun turut andil dalam membawa perusahaannya sejajar dengan Gojek, Traveloka, Tokopedia, hingga Bukalapak.
"Kami percaya di Ovo itu dengan prinsip keterbukaan. Kami percaya dengan open system, kolaborasi itu penting. Nah karena itu prinsip tersebut yang dipegang sama Ovo. Termasuk kami juga ingin sekali jadi partner pemerintah, seperti yang tadi yang dibicarakan menuju data driven pemerintah," tuturnya.
Menyandang status sebagai perusahaan rintisan digital yang memiliki valuasi di atas USD 1 miliar, kata Karaniya, itu bukan hanya sebatas dari kebanggaan internal perusahaan. Di sisi lain, itu bisa jadi kebanggaan nasional agar bisa lahirnya unicorn-unicorn lainnya.
Mengenai rencana ke depannya, Bos Ovo ini enggan terbuka kepada awak media.
"Kalau kami, mungkin visinya, Ovo sekarang berhasil, sekali lagi berkat dukungan BI, OJK, untuk menjadi salah pemain e-money yang signifikan. Nah, kami berharap bagaimana Ovo tak sekedar pemain e-money dalam arti bisnis tapi bisa jadi national strategic asset," ucap dia.
(fay/fay)