Berstatus Unicorn, Bos Ovo Enggan Sombong
Hide Ads

Berstatus Unicorn, Bos Ovo Enggan Sombong

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 07 Okt 2019 18:01 WIB
President Ovo Karaniya Dharmasaputra (Agus Tri Haryanto/detikInet)
Jakarta - Ovo kini menyandang status Unicorn. Meski begitu mereka tidak mau tinggi hati.

Ovo, penyedia layanan inklusi keuangan baru saja dinobatkan sebagai startup unicorn berdasarkan data dari CB Insights. Meski demikian, President Ovo Karaniya Dharmasaputra tak ingin pihaknya jadi berkepala besar dengan pelabelan tersebut.

Ditemui di sela-sela diskusi TIK-Talk yang digelar di Dewan TIK Nasional (Wantiknas), Karaniya enggan mendeklarasikan bahwa perusahaannya sudah bergelar unicorn.
"Ya, kan kalau label unicorn jangan dari kami dong, masa kami bilang 'kami unicorn', kan enggak. Ya, kami sih terima kasih dan menghargai ya dari pak Menkominfo sudah membuat pernyataan seperti itu," kata Karaniya di Jakarta, Senin (7/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati begitu, Ovo yang kini bisa sejajar dengan Gojek, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak bisa jadi kebanggaan bagi Indonesia.

Sebagai informasi, startup unicorn sendiri dialamatkan bagi mereka yang memiliki valuasi di atas USD 1 miliar. Menurut data CB Insights, Ovo punya valuasi sebesar USD 2,9 miliar atau sekitar Rp 40,9 triliun.
Saat dikonfirmasi perihal valuasi yang disebutkan CB Insights, Karaniya enggan untuk membeberkan informasinya.

"Saya kira yang ingin saya tegaskan ya ini mudah-mudahan bisa jadi kebanggaan nasional, karena Ovo adalah satu dari beberapa unicorn yang memang dilahirkan oeh putra Indonesia," tutur sosok yang juga menjabat CEO Bareksa tersebut.

"Kalau sudah bisa dianggap menjadi unicorn mudah-mudahan ini akan menjadi gelombang dari lahirnya unicorn-unicorn lain dari technology company Indonesia di periode Jokowi kedua berikutnya," lanjutannya.


(agt/fay)