Kemenkominfo Dukung IGDX 2021 Kembangkan Potensi Game Nasional
Hide Ads

Kemenkominfo Dukung IGDX 2021 Kembangkan Potensi Game Nasional

Inkana Putri - detikInet
Senin, 22 Nov 2021 19:30 WIB
Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A
Foto: Kemkominfo
Jakarta -

Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A .Pangerapan berharap gelaran Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021 dapat menjadi akselerator bagi pengembang game dalam meningkatkan kualitas produk dan bisnis. Pihaknya ingin ada akselerasi atau percepatan pengembangan industri game melalui pemanfaatan potensi pasar dan keragaman budaya.

"Kami berharap IGDX dengan kekuatan mentoring dan business mixed making-nya dapat menjadi menjadi akselerator meningkatkan kualitas produk dan bisnis serta mendorong terwujudnya sinergitas dan kolaborasi antara berbagai pihak," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (22/11/2021).

Hal ini ia disampaikan dalam Penutupan IGDX 2021 Conference, yang berlangsung secara hybrid dari Kuta, Bali, Minggu (21/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semuel menjelaskan di pelaksanaan IGDX 2021, lebih dari 40 pengembang game lokal bertemu dengan lebih dari 100 pelaku industri game melalui platform meet to match virtual. Mengusung tema Grow Your Game Studio, acara ini diharapkan dapat meningkatkan potensi game di Indonesia.

"Dengan semangat yang dibawa oleh IGDX, yakni Grow Your Game Studio, saya mengucapkan selamat kepada 24 developer game Indonesia yang telah mengikuti IGDX Academy dalam 3 bulan ini. Dengan pengalaman mendapatkan mentoring dari praktisi industri game global, tentunya kami berharap dapat memperkuat strategi bisnis untuk meningkatkan kesuksesan atas game yang akan dirilis pada waktu mendatang," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Semuel menilai lanskap digital Indonesia menunjukkan potensi besar atas perkembangan ekosistem game nasional. Hal ini terlihat dari banyaknya pengguna internet di Indonesia.

"Jumlah pengguna internet Indonesia sudah mencapai 202,6 juta. Ini setara dengan 73% dari populasi Indonesia. Dengan durasi akses internet mencapai 9 jam setiap hari, ini adalah potensi digital yang patut kita manfaatkan terutama dalam menghasilkan game nasional yang berkualitas," ungkapnya.

Semuel mengatakan Indonesia juga memiliki kekayaan dan keberagaman penduduk. Menurutnya, kondisi ini juga membawa Indonesia memiliki lebih dari 1.000 suku bangsa.

Semuel menyebut kombinasi antara lanskap digital dan potensi sumber cerita lokal dapat dikembangkan untuk meningkatkan potensi ekonomi digital game lokal.

"Ada 801 bahasa daerah dan begitu banyak cerita kerajaan, cerita rakyat, dan nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan inspirasi dalam membuat game. Beberapa contoh game buatan anak bangsa mengambil cerita tentang Borobudur. Dreadout mengambil cerita hantu khas Indonesia. Dan yang baru dirilis Battle of Satria Dewa, dengan cerita tokoh heroik Indonesia," paparnya.

"Riset dari New Zoo tahun 2020 melaporkan nilai ekonomi game Indonesia mencapai 1,7 miliar US Dollar. Namun, game lokal baru bisa menyerap 8 juta US Dollar. Angka ini harusnya bisa kita tingkatkan, dengan menghasilkan game baru yang bisa menembus pasar nasional dan global. Saat ini, kita harus mengambil alih market share yang dikuasai oleh game dari luar," imbuhnya.

Semuel menyampaikan pemerintah Indonesia saat ini juga tengah berusaha menciptakan ekosistem teknologi dan inovasi untuk mendukung industri game Indonesia. Untuk melindungi masyarakat dan menata konten game yang masuk Indonesia, pemerintah telah menyiapkan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 11 Tahun 2016 tentang klasifikasi permainan interaktif elektronik.

"Regulasi ini sedang diproses untuk revisi agar mewajibkan semua game yang ada di Indonesia untuk mendaftar dan mengikuti aturan ini. Tidak terkecuali game dari luar agar dapat menjaga Indonesia sesuai aturan dan budaya kita," jelasnya.

Guna mempersiapkan Indonesia sebagai negara produktif dalam dunia digital, Kominfo juga terus mendorong pengembangan sumber daya manusia dan membangun ekosistem digital Indonesia.

"Kami memiliki beberapa program seperti Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, Sekolah Pintar, Gerakan Nasional 1000 StartUp, Startup Studio, dan HUB.ID. Untuk sektor game dihadirkan secara khusus program IGDX," tuturnya.

Di kesempatan tersebut, Semuel juga mengapresiasi kerja sama dan kolaborasi mitra, Asosiasi Game Indonesia, Indigo Game Telkom, dan Garena Indonesia menyukseskan IGDX 2021. Ia berharap IGDX akan menjadi pemicu inisiatif investasi untuk memperkuat industri game nasional.

"Kami yakin perjalanan IGDX ini dapat sukses atas kolaborasi semua pihak dan tentunya para undangan yang sudah mengikuti event IGDX sampai selesai. Semoga ini akan menjadi awal akan terciptanya inisiatif investasi bagi para game developer dan memperkuat pelaku industri game anak bangsa," harapnya.

Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kementerian Kominfo I Nyoman Adhiarna, penyelenggaraan IGDX 2021 menargetkan untuk peningkatan kapasitas pengembang game Indonesia.

Hal ini mengingat IGDX 2021 menjadi rangkaian kegiatan yang berisi pelatihan, pengembangan, pendampingan serta perluasan jaringan bagi pelaku industri game dan pengembang game lokal Indonesia.

"Dengan harapan, selepas kegiatan IGDX 2021, para game developer Tanah Air anak naik level menjadi lebih baik dari segi pengembangan produk maupun pengaturan entitas bisnis yang lebih profesional dan mumpuni," ujarnya.

Nyoman memaparkan IGDX Academy telah menghadirkan mentor nasional maupun global. Dengan demikian, peserta dapat belajar dan mendapatkan informasi untuk menjadi pengembang game andal. Ada pula IGDX Career yang membuka banyak kesempatan kerja bagi talenta teknologi permainan di seluruh Indonesia.

"IGDX Business memberikan sarana bagi pelaku industri game Tanah Air untuk bertemu publishers, investor nasional dan global, dan juga dapat berjejaring dengan pelaku industri game luar negeri. Sehingga bisa mendapatkan akses dukungan pendanaan, perbaikan bisnis unit usaha, maupun publisitas," tuturnya.

"Juga menjadi ajang pencarian bakat-bakat mumpuni bagi para perusahaan pengembang game lokal Indonesia," lanjutnya.

Nyoman berharap IGDX Conference dan Technical Workshop dapat membuka perspektif baru bahwa Indonesia bisa bersaing dengan negara manapun dalam industri game global.

"Selain apresiasi untuk kerja keras berbagai pihak sehingga terselenggaranya Indonesia Game Developer Exchange 2021, saya ingin menitipkan harapan agar di tahun-tahun berikutnya kegiatan ini akan terus membawa dampak positif sehingga industri game di Indonesia akan lebih baik lagi dari tahun ke tahun," ungkapnya.

Nyoman juga menjelaskan penyelenggaraan IGDX 2021 menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menjawab tantangan globalisasi dan digitalisasi industri kreatif di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan inovasi dan membuka peluang kolaborasi sehingga seluruh ekosistem menghasilkan produk game berkualitas internasional.

"Kominfo tentu ingin melihat pelaku industri game lokal dan pengembang game lokal Indonesia bukan lagi menjadi penonton dan penikmat produk global di pasar nasional. Tapi menjadi pemain yang ikut berkompetisi, bersaing secara sehat sehingga nantinya pasar industri game Indonesia dapat dikuasai oleh anak-anak bangsa," pungkasnya.

(fhs/fay)