Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Harga Produk Elektronik Diramal Naik Karena Krisis Chip, Ini Kata LG

Harga Produk Elektronik Diramal Naik Karena Krisis Chip, Ini Kata LG


Virgina Maulita Putri - detikInet

LG TV 2025
Ilustrasi TV LG Foto: LG Indonesia
Jakarta -

Sejumlah analis memperkirakan harga perangkat elektronik akan naik pada tahun 2026 karena pasokan kelangkaan memori akibat AI. LG sebagai salah satu brand elektronik terkemuka di Indonesia buka suara soal isu tersebut.

Jay Jang, Marketing and Relations Director of LG Electronics Indonesia mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi tentang efek tingginya permintaan memori terhadap harga produk elektronik di pasaran.

"Menurut saya sih, memang dengan naiknya bahan baku, tentu itu akan bisa mempengaruhi produk," kata Jang dalam media briefing di Jakarta, Selasa (16/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi saya sih belum mendapatkan suatu, apa ya, suatu efek dari apakah akan harga naik atau tidak. Itu saya rasa terlalu dini saya untuk menjawab ini bakal naik atau tidak," imbuhnya.

ADVERTISEMENT
Jay Jang, Marketing and Relations Director of LG Electronics IndonesiaJay Jang, Marketing and Relations Director of LG Electronics Indonesia Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Jang menambahkan situasi ini bersifat dinamis sehingga bisa berubah kapan saja. Karena itu LG akan terus memantau keadaan dan tidak ingin buru-buru mengambil keputusan.

Selama ini laporan tentang krisis RAM hanya menyinggung kemungkinan kenaikan harga ponsel dan laptop. LG mungkin tidak menawarkan dua perangkat tersebut di Indonesia, tapi produk pintarnya seperti TV menggunakan RAM dan memori untuk menjalankan dan menyimpan aplikasi.

Krisis memori yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir berawal dari ekspansi AI besar-besaran yang dilakukan perusahaan seperti OpenAI, Amazon, dan Oracle. Perusahaan-perusahaan ini mendirikan pusat data AI yang membutuhkan memori dengan bandwidth tinggi (HBM) untuk menjalankan AI dengan optimal.

Produsen memori utama seperti Samsung, SK Hynix, dan Micron lebih mengutamakan produksi memori untuk pusat data AI karena lebih menguntungkan. Akibatnya, lini produksi untuk memori yang umum dipakai di perangkat level consumer, seperti DRAM, dialihkan untuk memproduksi HBM.

Pasokan DRAM pun menipis dan harganya meroket, sehingga vendor ponsel dan laptop diramal akan menaikkan harga perangkatnya. Bahkan TrendForce memprediksi kapasitas RAM ponsel dan laptop akan dikurangi untuk mengatasi krisis ini.




(vmp/vmp)







Hide Ads