Kontroversi John McAfee yang Tewas di Penjara, Pembunuhan Sampai Pajak

Kontroversi John McAfee yang Tewas di Penjara, Pembunuhan Sampai Pajak

ADVERTISEMENT

Kontroversi John McAfee yang Tewas di Penjara, Pembunuhan Sampai Pajak

Tim - detikInet
Kamis, 24 Jun 2021 09:15 WIB
John McAfee
Foto: Gizmodo
Jakarta -

Juragan antivirus John McAfee yang ditemukan tewas di sel penjara Barcelona diselimuti bermacam kontroversi semasa hidupnya. Dari mulai pembunuhan sampai penggelapan pajak.

McAfee adalah programer genius kelahiran Inggris yang terkenal pada tahun 1980-an setelah merilis McAfee VirusScan lewat perusahaan McAfee Associates. Bisnisnya itu berkembang menjadi bisnis multi miliar dolar, namun kemudian ditinggalkannya pada 1994.

Kejayaan puncak McAfee ada pada tahun 2007 saat total kekayaannya mencapai USD 100 juta, namun kekayaannya anjlok pada krisis keuangan 2007-2008. Namun belakangan, lebih banyak kontroversi yang terdengar darinya, seperti berbagai pelanggaran hukum.

Terlibat pembunuhan

Pada 2012 McAfee bikin heboh setelah salah satu tetangganya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, dan McAfee dilabeli sebagai 'orang yang berkepentingan' di kasus kematian tetangganya yang bernama Gregory Faull itu.

Sejak kejadian itu McAfee menjadi buron karena meninggalkan Amerika Serikat. Ia mengaku sangat takut akan keselamatan dirinya, meski pada akhirnya ia tak menjadi tersangka dalam kasus tersebut.

Ini bukan kasus pertama yang menjeratnya. Di tahun yang sama, McAfee juga berurusan dengan polisi karena memiliki senjata api ilegal.

Dicurigai bawa amunisi senjata

Pada Juli 2019, McAfee dan anggota rombongannya ditangkap saat kapal pesiarnya berlabuh di Puerto Plata, Republik Dominika, karena dicurigai membawa senjata dan amunisi berkaliber tinggi. Mereka ditahan selama empat hari sebelum dibebaskan.

Menyebarkan hoax

McAfee mengarang hoax pada 11 Agustus 2020 dengan menyebutkan dirinya ditangkap di Norwegia selama pandemi COVID-19, karena menggunakan celana dalam wanita sebagai masker dan menolak menggunakan masker yang benar.

Dia kemudian memposting foto dirinya ke Twitter dengan mata memar, mengklaim bahwa luka memar tersebut terjadi selama penangkapan. Namun foto yang diduga saat penangkapan tersebut menunjukkan seorang petugas berseragam dengan tulisan "polisi" berbahasa Jerman, sehingga tidak mungkin penangkapan terjadi di Norwegia.

Kepolisian Augsburg, Jerman kemudian mengonfirmasi bahwa foto tersebut adalah saat McAfee tidak bisa memasuki Jerman, bukan karena memakai celana dalam wanita sebagai masker.



Simak Video "Bappebti Setop Terbitkan Izin Baru Exchange Kripto di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT