Miliarder yang juga pendiri perusahaan software antivirus McAfee, John McAfee, didakwa di pengadilan Amerika Serikat (AS) atas kasus konspirasi untuk melakukan penipuan dan pencucian uang menggunakan cryptocurrency atau mata uang kripto.
McAfee dan pengawalnya, Jimmy Gale Watson Jr, dituduh mempromosikan cryptocurrency ke banyak follower Twitter McAfee untuk menaikkan harga. Menurut jaksa penuntut, uang itu kemudian diduga dijual dan membuat mereka meraup jutaan dolar. Baik McAfee maupun Watson belum mengomentari tuduhan tersebut.
Dikutip dari BBC, McAfee saat ini ditahan di Spanyol sehubungan dengan tuduhan pidana terpisah yang berkaitan dengan pajak meski ia membantahnya. McAfee menghadapi kemungkinan ekstradisi ke AS. Sedangkan Watson, ditangkap di Texas, AS pada Jumat (12/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jimmy Watson adalah veteran yang dihormati dan mantan pasukan khusus angkatan laut AS. Dia memperjuangkan hak dan kebebasan orang lain, dan dia berhak dan menantikan harinya di pengadilan untuk menggunakan sebagian dari hak-hak itu," kata pengacaranya, Arnold Spencer.
Tuduhan terbaru diajukan ke pengadilan federal Manhattan di New York, AS. MacAfee dan Watson dituduh membeli aset cryptocurrency sebelum mempromosikannya di Twitter, di mana McAfee memiliki lebih dari satu juta follower.
Mereka kemudian akan menjual asetnya segera setelah dukungan dari McAfee membuat harganya naik. Mereka diduga menghasilkan USD 11 juta dalam pembayaran dari start-up cryptocurrency untuk mempromosikan aset mereka di Twitter.
"Itu berarti, keduanya telah mengeksploitasi platform media sosial yang banyak digunakan dan antusiasme di antara investor di pasar cryptocurrency yang sedang berkembang untuk menghasilkan jutaan dolar melalui kebohongan dan penipuan," kata jaksa federal Audrey Strauss.
Ini bukan pertama kalinya McAfee berurusan dengan hukum. Sosoknya memang dikenal penuh kontroversi. Dalam kasus terpisah terkait penggelapan pajak yang diumumkan Oktober lalu, McAfee dituduh gagal mengajukan pengembalian pajak dari 2014 hingga 2018. Jaksa juga mengatakan dia menggunakan nama orang lain untuk menyembunyikan asetnya, termasuk kapal pesiar dan properti.
(rns/afr)