XL Axiata mengungkapkan akan mematikan jaringan 3G secara total akhir tahun 2022. Artinya, tahun ini menjadi tahun terakhir jaringan 3G XL Axiata.
Operotor seluler yang identik warna biru itu mengatakan saat ini proses peralihan jaringan 3G ke 4G terus dikerjakan dan dilakukan secara bertahap.
Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata, Marwan O Baasir, berharap layanan 3G sudah dihentikan di semua kota di Indonesia, sehingga kapasitas 4G dapat lebih ditingkatkan lagi guna memanjakan para pelanggannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kebutuhan masyarakat mengakses internet meningkat di era pandemi. Mau tidak mau kebutuhan untuk memigrasikan jaringan diharapkan bisa selesai di akhir tahun ini," ujar Marwan.
Marwan menjelaskan pita frekuensi yang semula dipakai untuk menghadirkan layanan 3G, ketika jaringan seluler tersebut dimatikan, dialihkan untuk penggunaan layanan 4G. Adapun, XL Axiata menyediakan 3G di frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 5 MHz.
Selama proses itu berlangsung, Marwan menyebutkan untuk migrasi jaringan 3G ke 4G membutuhkan infrastruktur yang memadai. Dalam peralihan tersebut, dipastikan terlebih dahulu keberadaan jaringan penggantinya.
Selain XL Axiata, ada Telkomsel dan Indosat Ooredoo Huthison yang juga berencana mematikan jaringan 3G pada tahun ini. Penghapusan sinyal 3G menjadi keharusan demi meningkatkan kualitas 4G di Indonesia.
Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun telah mengalokasikan lima frekuensi seluler yang bisa dimanfaatkan operator telekomunikasi untuk menggelar layanan di antaranya 800 MHz, 900 MHz, 1.800 MHz, 2,1 GHz dan 2,3 GHz.
Adis Alifiawan selaku Ketua Tim Penataan Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Dinas Tetap dan Bergerak Kominfo menjelaskan, ada tiga di antara lima spektrum frekuensi tersebut telah disediakan untuk LTE.
"Yang dipakai 1,800 MHz, 2,1 GHz dan 2,3 GHz. Sedangkan 800 MHz dan 900 MHz masih fokus handle trafik 4G karena sedang proses transisi untuk shut down 3G tahun ini," pungkasnya.
(agt/fay)