Indosat Ooreodo Hutchison dan Inligo Networks Asia Connect Cable System (ACC-1) sepakat untuk menjalin kerjasama terkait Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL). Kabel bawah laut sepanjang 18 ribu kilometer siap digelar.
Pembangunan kabel bawah laut fiber optik itu akan menghubungkan kota-kota di Indonesia ke Australia, Guam, Singapura, dan Amerika Serikat.
"Kemitraan ini memungkinkan Indosat Ooredoo Hutchison menjadi mitra eksklusif untuk jaringan Inligo Submarine, menghadirkan konektivitas berkapasitas tinggi di Indonesia dan kawasan Pasifik lainnya, termasuk potensi mengurangi biaya untuk mengembangkan konektivitas canggih yang menjangkau Kawasan Timur Indonesia dan memperluas portfolio produk kami di layanan telekomunikasi wholesale," ujar Chief Technology Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Desmond Cheung dalam siaran pers, Selasa (8/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desmond menambahkan bahwa kemitraan ini juga sejalan dengan komitmen jangka panjang perusahaan dalam mempercepat agenda transformasi digital Indonesia yang harus didukung oleh sistem kabel bawah laut yang canggih seperti ACC-1.
Kemitraan ini hadir seiring Indonesia berupaya mempercepat transformasi digitalnya, termasuk dalam mencapai 'Indonesia Merdeka Sinyal 4G' pada akhir tahun 2022, di mana layanan 4G akan tersedia di seluruh Indonesia termasuk wilayah 3T, sembari memperluas jaringan 5G sebagai landasan untuk solusi masa depan.
Pembangunan ACC-1 akan menghadirkan kekuatan jaringan hingga 128 Tbps di seluruh sistem, memungkinkan Indosat Ooredoo Hutchison untuk menyediakan jaringan yang lebih luas mencakup Indonesia bagian timur, dan meningkatkan kapasitas jaringan untuk layanan Business-to-Consumer (B2C) dan Business-to-Business (B2B) yang lebih baik di seluruh Indonesia.
"Kolaborasi kami dengan Indosat Ooredoo Hutchison akan mendorong konektivitas dan fungsionalitas yang lebih baik di Indonesia, Asia Tenggara, dan kawasan Pasifik," ucap CEO Inligo Networks, Brian Evans.
Mega proyek kabel bawah laut ACC-1 Inligo Networks akan mulai dikembangkan pada akhir tahun 2022, dengan rute pertama menghubungkan Singapura, Batam, dan Jakarta.
Pada pertengahan tahun 2023, pembangunan kabel telekomunikasi bawah laut akan dilanjutkan dari Medan, Makassar, Kupang, Dili (Timor Leste), menuju Darwin (Australia), kemudian dilanjutkan dengan pembangunan dari Manado, Palau, menuju Guam pada akhir tahun 2023.
Proyek ini diharapkan akan selesai pada awal 2024, menghubungkan Guam ke Los Angeles (Amerika Serikat), serta sepenuhnya menghubungkan Asia Tenggara, Australia, Pasifik, dan Amerika Serikat.
"Kami percaya bahwa kerja sama ini selaras dengan misi kami untuk menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia," tutup Desmond.
(agt/fyk)