Bantuan kuota internet gratis kembali disalurkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk bulan Maret sampai Mei 2021.
Sebelumnya, bantuan kuota internet Kemendikbud tersebut diberikan kepada para pelajar hingga guru pada September-Desember 2020, untuk mempermudah proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tengah pandemi COVID-19.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, berbeda dari bantuan sebelumnya, subsidi kuota internet selama tiga bulan ke depan ini telah dilakukan modifikasi untuk memaksimalkan penggunaan dari bantuan kuota internet Kemendikbud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini adalah kabar membahagiakan, karena hari ini kami ada kabar baik bagi bapak-ibu guru, dosen, sekaligus adik-adik mahasiswa dan pelajar, yakni kebijakan bantuan kuota data internet tahun 2021," ucap Nadiem dalam konferensi pers virtual, Senin (1/3/2021).
Setelah dinilai mendapat respon positif pada penyaluran bantuan kuota internet Kemendikbud pada 2020, pemerintah kembali menyalurkan program serupa terhitung dari bulan Maret sampai Mei 2021.
"Karena itulah kami akan melanjutkan bantuan kuota internet ini selama tiga bulan ke depan. Tapi, ada sedikit perbedaan, kami mendengar dan masukan dari masyarakat untuk meningkatkan fleksibilitas daripada penggunaan kuota internet tersebut," kata Nadiem.
"Jadi, di 2021, kita akan memberikan kuota GB yang lebih kecil daripada kuota belajar sebelumnya, tetapi kuota ini merupakan kuota umum, jadi bisa mengakses seluruh laman dan aplikasi, kecuali aplikasi yang diblokir," sambung Mendikbud.
Dalam bantuan kuota internet Kemendikbud kali ini, tidak ada lagi pemisahan Kuota Belajar dan Kuota Umum, yang ada hanya Kuota Umum saja, berikut rinciannya:
![]() |
Disampaikan Nadiem, bantuan kuota internet Kemendikbud ini mulai disalurkan dari tanggal 11-15 di setiap bulannya, di mana itu berlaku selama 30 hari setelah subsidi tersebut diterima pengguna.
"Ini adalah kabar gembira. Kami melakukan modifikasi dari sebelumnya berdasarkan berbagai masukan dari masyarakat yang menginginkan fleksibilitas dalam penggunaannya," pungkasnya.
(agt/fay)