Satelit Merah Putih Mengudara, 18 Transponder Laris Dipesan
Hide Ads

Satelit Merah Putih Mengudara, 18 Transponder Laris Dipesan

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 08 Agu 2018 18:27 WIB
Ilustrasi Satelit Merah Putih.(Foto: detikcom)
Jakarta - Meski baru saja meluncur ke angkasa dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, rupaya transponder satelit Merah Putih milik Telkom itu sudah laris dipesan.

Disampaikan Direktur Human Capital Management Herdy R Harman, 18 dari 60 transponder satelit Merah Putih sudah dipesan berbagai perusahaan.

"Dari 60 transponder, sudah terisi 18. Siapa saja? Macam-macam. Mulai dari sektor perbankan, consumer, operator, dan semuanya. Kita mencoba mendigitalisasi Indonesia hingga pelosok negeri," kata Herdy di gedung Telkom Landmark Tower, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satelit Merah Putih memiliki kapasitas 60 active transponders, terdiri dari 24 Standard C-Band dan 12 Extended C-Band yang menjangkau Asia Tenggara serta 24 Standard C-band yang menjangkau Asia Selatan.


Setelah sukses meluncur di Cape Canaveral, satelit berbobot 5,8 ton ini akan menempati slot orbit 108 derajat Bujur Timur BT atau di atas wilayah sekitar Selat Karimata.

Kehadiran satelit Merah Putih akan melengkapi dua satelit Telkom lainnya yang masih aktif beroperasi, yaitu Telkom 2 dan Telkom 3S. Satelit Merah Putih akan menambah jumlah transponder milik Telkom dari 73 menjadi 133 transponder.

Hal ini akan memperkuat bisnis satelit TelkomGroup. "Satelit Merah Putih adalah satelit dengan kapasitas terbesar dan terluas," ucap Herdy.


Dengan keberhasilan peluncuran Satelit Merah Putih ini Telkom mengharapkan dapat memenuhi demand transponder nasional, mengingat satelit merupakan infrastruktur komplemen yang dibutuhkan untuk menjangkau wilayah-wilayah dengan karakteristik topografi negara kepulauan seperti Indonesia.

Satelit Merah Putih akan berperan penting dalam menghadirkan layanan komunikasi broadband di area-area yang tidak dapat dijangkau oleh teknologi fiber optic maupun sistem komunikasi lainnya, khususnya di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). (jsn/rou)