Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Rapat Pimpinan Nasional Dewan Masjid Indonesia, di Gedung II, Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Jumat (27/2/2009).
"Menara-menara masjid dipasangi saja untuk perusahaan seluler karena kalau menara mesjid hanya dipakai untuk pasang speaker 5 kali sehari, sekalian disewakan aja biar berfungsi ganda," ujar Kalla.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalla mengatakan masjid adalah sebuah institusi yang paling terbuka, sehingga tidak perlu diragukan soal akuntabilitas dalam pengaturan dana nantinya.
"Tidak pernah kita dengar pengurus masjid diperiksa KPK. Kalau negara diatur seperti itu, saya kira tidak akan ada masalah. Karena (kalau di masjid) ada pengeluaran sedkit saja diumumkan, bahkan ditempel," tuturnya.
Kalla menambahkan, bagian yang terpenting dari sebuah masjid adalah sound system-nya. Diakui dia, 50 persen keberhasilan masjid ditentukan alat pengeras suara.
"Kalau pengkhotbah ngomong, tapi sound-nya sangat melengking sana-sini. Tidak ada yang mendengar," pungkasnya. (gun/faw)