3. WhatsApp terancam makin mudah disadap
Selain ancaman celah keamanan dan spyware, ada juga ancaman 'resmi' dari pemerintahan sejumlah negara. Contohnya adalah Five Eyes, gabungan dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru, yang terus meminta akses ke backdoor WhatsApp.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cuma lima negara itu, ada juga pemerintah Jepang dan India yang terus merongrong WhatsApp.
Pangkal permasalahan ini adalah adanya enkripsi end to end di WhatsApp yang melindungi pesan sehingga hanya dapat dibaca oleh pengirim dan penerima. Teknologi serupa diterapkan pada layanan lain seperti Signal dan Zoom.
Baca juga: Asal Muasal WhatsApp yang Penuh Drama |
Jaksa Umum AS, William Bar, mewakili negara-negara tersebut semakin lantang menyuarakan kritik pada teknologi penyandian. Itu karena penegak hukum dibuat susah jika harus melacak kaum kriminal yang memanfaatkan WhatsApp dan layanan sejenisnya.
Pada intinya, negara-negara tersebut menginginkan ada akses khusus bagi penegak hukum sehingga memudahkan penyelidikan hukum. Tidak adanya akses semacam itu menurut mereka membuat tindakan ilegal mudah terjadi di dalam WhatsApp.