Ngeri! Belut Purba Penghisap Darah Ditemukan Versi Terbesarnya
Hide Ads

Ngeri! Belut Purba Penghisap Darah Ditemukan Versi Terbesarnya

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 01 Nov 2023 20:50 WIB
Belut purba
Ngeri! Belut Purba Penghisap Darah Ditemukan Versi Terbesarnya. Foto: Pen News/Sean Blocksidge
Jakarta -

Dua spesies fosil lamprey berukuran sangat besar telah ditemukan di China. Temuan ini membantu menjelaskan bagaimana binatang laut aneh ini menjadi predator parasit utama di lautan pada zaman Jurrasic.

Lamprey adalah ikan primitif dengan penampilan seperti belut yang menggunakan mulut penuh gigi tajam untuk menempel pada ikan lain dan menghisap darah. Oleh sebab itu, ia dijuluki juga sebagai ikan vampir.

Sebagian besar spesies ini memiliki siklus hidup kompleks yang terdiri dari beberapa tahap. Mereka awalnya adalah larva pemakan filter buta, sering kali hidup di dasar lumpur di tepi sungai air tawar. Akhirnya, mereka bermetamorfosis menjadi lamprey dewasa yang memakan daging ikan lain untuk menghisap darahnya dan bertindak sebagai parasit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada sekitar 40 spesies lamprey yang hidup saat ini dan mereka sudah ada sejak lama. Catatan fosil menghubungkan mereka dengan nenek moyang ikan purba tak berahang yang hidup sekitar 450 juta tahun lalu, yang berarti mereka telah berada di Bumi lebih lama daripada pepohonan.

Namun, karena hanya sedikit fosil lamprey yang ditemukan, banyak aspek sejarah evolusinya yang tidak jelas, seperti kapan gigi kompleksnya berevolusi. Karenanya, dua spesimen yang baru dideskripsikan ini dapat membantu mengisi kesenjangan pengetahuan tentang makhluk tersebut.

ADVERTISEMENT

Sisa-sisa fosil mereka ditemukan di daerah yang dikenal sebagai Yanliao Biota, kumpulan fosil yang diawetkan di timur laut China yang berasal dari zaman Jurassic Tengah hingga Akhir (174 hingga 145 juta tahun yang lalu). Spesimen khusus ini ditemukan pada lapisan yang menunjukkan bahwa mereka hidup 160 juta tahun lalu.

Kedua spesies baru ini berukuran sangat besar di antara jenisnya. Oksisor Yanliaomyzon, berukuran lebih dari 60cm sedangkan yang lainnya sedikit lebih kecil dan diberi nama Yanliaomyzon ingensdentes. Para peneliti mencatat spesies baru ini berukuran sekitar 10 kali panjang lamprey paling awal yang diketahui.

Fosil-fosil tersebut menampilkan cakram mulut yang diawetkan dengan indah yang melambangkan mulut. Yang terpenting, bentuk piringan ini memberikan bukti bahwa lamprey telah mengembangkan struktur makan yang sempurna, yang menunjukkan bahwa mereka adalah predator pada periode Jurassic.

Dikutip dari IFL Science, temuan ini juga menyiratkan bahwa lamprey modern berasal dari Belahan Bumi Selatan pada Zaman Kapur Akhir, bukan di Belahan Bumi Utara, karena fosil-fosil tersebut sangat mirip dengan lamprey berkantong di Belahan Bumi Selatan, yang menandakan kebiasaan makan daging lamprey modern.

"Secara keseluruhan, fosil lamprey di sini menunjukkan bahwa kelompoknya tidak sekonservatif yang diperkirakan sebelumnya, dan inovasi biologi makan mereka mungkin mendasari peningkatan ukuran tubuh secara evolusioner dan 'modernisasi' cara sejarah hidup mereka selama periode Jurassic," tulis para peneliti.




(rns/rns)
Berita Terkait