Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan bahwa ada satelitnya yang akan jatuh ke Bumi pada 8 Januari 2023 atau tepatnya besok Minggu malam.
Satelit yang dimaksud, yakni Earth Radiation Budget Satellite (ERBS). Satelit yang sudah mati itu diperkirakan akan kembali ke Bumi dan sebagian terbakar di lapisan atmosfer.
"NASA memperkirakan sebagian besar satelit terbakar saat bergerak melalui atmosfer, tetapi beberapa komponen diperkirakan akan bertahan saat masuk kembali (ke Bumi-red)," tulis pejabat NASA dalam keterangannya dikutip dari Space, Sabtu (7/1/2023).
ERBS ini memiliki bobot 5.400 pon atau setara dengan 2,45 ton. Tentunya, dengan berat satelit itu kalau menimpa warga akan berakibat fatal jadinya.
Kekhawatiran tersebut langsung dijawab oleh NASA bahwa persentase bangkai satelit miliknya menimpa pemukiman itu sangatlah rendah.
"Risiko bahaya yang menimpa siapa pun di Bumi sangat rendah, kira-kira 1 banding 9.400," kata NASA.
Sebagai informasi, ERBS adalah bagian dari misi tiga satelit eksperimen yang dilakukan NASA terkait radiasi Bumi. ERBS ini diluncurkan menggunakan pesawat ulang-alik Challenger pada tahun 1984 dan menempati Low Earth Orbit (LEO) atau orbit rendah Bumi.
ERBS menggunakan tiga instrumen ilmiah untuk mempelajari bagaimana planet Bumi menyerap dan memancarkan energi Matahari. Itu dirancang untuk beroperasi hanya selama dua tahun tetapi terus berdetak hingga 2005, setelah itu menjadi bongkahan sampah luar angkasa yang besar dan kuat .
Dengan jatuhnya ERBS ke Bumi ini akan menyusul jatuhnya sampah luar angkasa lainnya yang lebih dramatis. Pada 2022, misalnya, dua inti roket China Long March 5B seberat kira-kira 23 ton jatuh kembali ke Bumi tanpa terkendali. Kecelakaan ini terjadi masing-masing pada bulan Juli dan November, dalam setiap kasus sekitar seminggu setelah roket membantu meluncurkan modul baru ke stasiun luar angkasa Tiangong China
Kendati begitu, ERBS sudah selama hampir empat dekade 'menghuni' orbit Bumi. Meskipun, kecelakaan pesawat ruang angkasa yang akan datang adalah pengingat bahwa orbit Bumi dihuni oleh banyak sampah luar angkasa, yang menimbulkan ancaman serius, apalagi jika ada korban jiwa.
Simak Video "China Bakal Luncurkan Satelit Relai ke Sisi Terjauh Bulan"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/rns)