Satelit Nano SS-1 Torehkan Sejarah Antariksa Nasional
Hide Ads

Satelit Nano SS-1 Torehkan Sejarah Antariksa Nasional

Rachmatunnisa - detikInet
Sabtu, 07 Jan 2023 15:51 WIB
Satelit SS-1
Satelit SS-1 dilepas dari ISS menuju orbit rendah Bumi. Foto: detikcom/JAXA/BRIN
Jakarta -

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan, peluncuran satelit nano pertama di Indonesia, Surya Satellite-1 (SS-1), menjadi titik awal yang menunjukkan, ilmuwan muda dan anak bangsa berhasil menorehkan sejarah dalam pencapaian terbaru di industri antariksa nasional.

Hal ini karena peluncuran satelit nano relatif baru di Indonesia, karena mayoritas yang beroperasi dan dipakai saat ini adalah satelit mikro yang berukuran lebih besar.

"Peluncuran dan pelepasan SS-1 menuju orbit akan memberikan suntikan motivasi terhadap pentingnya penguasaan teknologi satelit untuk Indonesia," kata Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) BRIN, Robertus Heru Triharjanto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, SS-1 juga memiliki gagasan yang penting yaitu untuk membangun kapabilitas generasi muda Indonesia dalam penguasaan teknologi satelit.

Proyek SS-1 diinisiasi oleh engineer muda Indonesia dari Surya University bekerja sama dengan Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI) sejak Maret 2016. Kemudian pada 2017, SS-1 memulai pengerjaan dan pelatihan pembuatan satelit nano dengan supervisi dari para periset di Pusat Teknologi Satelit BRIN.

ADVERTISEMENT

Dukungan juga datang dalam wujud bimbingan dari para ahli satelit dimulai dari tahap desain, manufaktur, perangkaian, hingga pengujian satelit. Pengembangan satelit ini didukung penuh oleh PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN).

Satelit SS-1Suasana detik-detik pelepasan satelit SS-1 ke orbit Bumi. Foto: YouTube BRIN/JAXA

Kolaborasi multi-pihak ini juga disokong PT. Pudak Scientific dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta tak lepas dari peran badan PBB untuk keantariksaaan, United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA) dan badan antariksa nasional Jepang, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).

"Ini adalah contoh kerja sama yang sangat baik antara institusi pemerintah, mahasiswa, dan swasta, dalam mendorong terciptanya karya anak bangsa. Mungkin dari sini akan tumbuh anak-anak muda lainnya yang tertarik masuk ke industri luar angkasa," kata CEO PSN Adi Rahman Adiwoso, seraya menambahkan bahwa kesuksesan SS-1 bisa menjadi titik balik dalam pengembangan industri satelit nasional.

Ketua ORARI Donny Imam Priambodo berharap hal serupa. "Saya harapkan ke depannya dengan adanya satelit ini, meng-encourage lebih banyak riset-riset di bidang antariksa," sebutnya.

Ucapan selamat pun datang dari UNOOSA dan JAXA yang turut berperan dalam peluncuran satelit ini. Baik UNOOSA maupun JAXA menyebut pencapaian ini tak hanya penting bagi tim pengembangan SS-1, tetapi bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Saya yakin bahwa satelit SS-1 akan mendorong momentum menuju penggunaan teknologi, data, dan aplikasi luar angkasa yang lebih luas untuk pembangunan sosial-ekonomi berkelanjutan, dan berkontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Acting Director UNOOSA Niklas Hedma dalam tayangan live streaming pelepasan SS-1 dari ISS menuju orbit Bumi.

Satelit SS-1Satelit SS-1 (titik hitam yang dilingkari) berhasil menuju orbit Bumi. Foto: detikcom/JAXA/BRIN

"Saya juga berharap satelit ini akan memotivasi generasi muda untuk mengejar pendidikan dan karir di bidang STEM (science technology engineering mathematics), meningkatkan minat anak-anak muda pada aktivitas luar angkasa yang telah terbukti berkali-kali menjadi katalis penting dalam konteks ini," tambahnya.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji dan President JAXA President, Yamakawa Hiroshi mengatakan, keberhasilan peluncuran satelit SS-1 merupakan momen bersejarah dan mereka percaya keberhasilan ini memunculkan keberanian dan harapan yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia.

"Saya yakin penggelaran SS1-1 ke orbit akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan teknologi keantariksaan di Indonesia," kata Dubes Kanasugi.

"Kami berharap satelit ini akan menyelesaikan misinya dengan sukses, dan semoga keberhasilan proyek ini akan membuat lebih banyak generasi muda Indonesia terlibat dalam aktivitas luar angkasa, di mana JAXA berharap bisa berkolaborasi lagi dengan mereka," tutup President JAXA Yamakawa Hiroshi.




(rns/rns)