Langka, Telur Ayam Ini Usianya 1.000 Tahun
Hide Ads

Langka, Telur Ayam Ini Usianya 1.000 Tahun

Rachmatunnisa - detikInet
Sabtu, 12 Jun 2021 05:40 WIB
telur ayam kuno
Arkeolog Temukan Telur Ayam Berusia 1.000 Tahun. Foto: Yoli Schwartz/Israel Antiquities Authority via Haaretz
Jakarta -

Penggalian para arkeolog di zona industri kuno Yavneh, sebuah kota di Israel tengah, menghasilkan penemuan yang sangat langka, telur ayam berusia 1.000 tahun!

Yang mengherankan, telur itu tergeletak di bawah tanah, terawetkan selama bertahun-tahun. Namun tragisnya, telur tersebut pecah secara tidak sengaja di laboratorium yang dikelola oleh para arkeolog dari Israel Antiquities Authority (IAA). Tentu saja ini adalah kerugian ilmiah.

"Kami tercengang menemukannya. Dari waktu ke waktu kami hanya menemukan pecahan kulit telur. Tapi telur yang ini utuh, luar biasa," kata arkeolog IAA Alla Nagorsky dikutip dari Futurism.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nagorsky berpendapat kecelakaan tak disengaja yang memecahkan telur tersebut tidak terlalu berpengaruh pada nilai arkeologisnya. Kuning telur tetap berada di cangkang dan sekarang sedang diuji DNA-nya. Dia bahkan mengatakan telur itu mungkin harus dipatahkan di beberapa titik untuk mempelajari isinya.

Temuan lain di situs penggalian yang sama tempat ditemukannya telur tersebut termasuk tiga boneka yang terbuat dari tulang khas abad ke-11, dan sebuah lampu minyak.

ADVERTISEMENT

Ciri khusus pada lampu tersebut memberi petunjuk waktu sekitar 1.000 tahun yang lalu, sehingga para arkeolog menyimpulkan bahwa telur itu berasal dari periode waktu yang sama.

"Fragmen kulit telur diketahui dari periode sebelumnya, misalnya di Kota Daud, dan di Kaisarea dan Apollonia. Tetapi karena cangkang telur yang rapuh, hampir tidak ada telur ayam utuh yang diawetkan," kata ahli unggas kuno terkemuka IAA Lee Perry Gal.

Telur yang jauh lebih tua dan lebih kuat seperti telur burung unta, lebih sering ditemukan. Beberapa di antaranya bahkan ditemukan memiliki ornamen seperti dihias, menunjukkan bahwa praktik ini sudah ada sejak setidaknya 60.000 tahun.

Terlepas dari penemuan telur ini tidak sengaja pecah di laboratorium, para arkeolog tetap senang dengan hasil temuan mereka tersebut. "Bahkan di tingkat global, ini adalah penemuan yang sangat langka," tutup Gal.




(rns/rns)