Perusahaan Jeff Bezos dan Elon Musk Bentrok Soal Kontrak NASA
Hide Ads

Perusahaan Jeff Bezos dan Elon Musk Bentrok Soal Kontrak NASA

Virgina Maulita Putri - detikInet
Rabu, 28 Apr 2021 06:40 WIB
SpaceX vs Blue Origin, Mana yang Lebih Maju?
Perusahaan Jeff Bezos dan Elon Musk Bentrok Soal Kontrak NASA Foto: The Economic Times
Jakarta -

Blue Origin, perusahaan luar angkasa besutan Jeff Bezos, memprotes keputusan NASA yang memberikan kontrak senilai USD 2,9 miliar atau Rp 42,1 miliar kepada SpaceX untuk mengirimkan manusia ke Bulan. SpaceX sendiri merupakan perusahaan milik Elon Musk.

Program Human Landing System milik NASA mendanai pengembangan tiga prototipe wahana pendarat milik SpaceX, Blue Origin dan Dynetics untuk misi ke Bulan. NASA seharusnya memilih dua dari tiga wahana tersebut, tapi memutuskan hanya memilih Starship milik SpaceX karena dananya dipotong oleh Kongres Amerika Serikat.

Blue Origin pun melayangkan protes kepada Government Accountability Office (GAO) hanya dua minggu setelah SpaceX memenangkan kontrak NASA. Dalam dokumen setebal 175 halaman tersebut, Blue Origin menuduh NASA telah salah menilai beberapa bagian dari proposalnya untuk Blue Moon, wahana pendarat yang mereka kembangkan dengan Northrop Grumman, Lockheed Martin dan Draper.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"NASA telah melakukan akuisisi yang cacat untuk program Human Landing System dan mengubah kriterianya di menit-menit terakhir," kata Blue Origin dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari The Verge, Rabu (28/4/2021).

"Keputusan mereka menghapus peluang untuk persaingan, mempersempit basis suplai secara signifikan, dan tidak hanya menunda, tapi juga membahayakan kembalinya Amerika ke Bulan. Karena itu, kami melayangkan protes dengan GAO," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Dalam protesnya, Blue Origin mengklaim NASA tidak memberikan kesempatan untuk merevisi proposal mereka setelah mengetahui tentang pemotongan dana dari Kongres AS.

Mereka juga mengklaim NASA secara tidak adil lebih memilih SpaceX dan mengabaikan berbagai tantangan teknis yang dihadapi Starship, termasuk sistem roket untuk mengisi bahan bakar sendiri di orbit yang belum terbukti.

Blue Origin kemudian meminta GAO untuk meminta NASA menarik kontrak yang telah diberikan kepada SpaceX, menerbitkan ulang kompetisi dengan keterangan baru yang mencerminkan kekurangan dana, dan mengadakan diskusi dengan semua penawar tentang proses baru tersebut.

NASA belum memberikan komentarnya tentang protes Blue Origin. Sementara itu Elon Musk langsung menyindir Blue Origin yang belum pernah meluncurkan wahana antariksa ke orbit.

NASA mengumumkan keputusannya untuk memilih sistem roket Starship milik SpaceX pada 16 April. Alasan dipilihnya SpaceX adalah biaya yang diusulkan dan kapasitas kargo yang ditawarkan.

Dalam kontrak ini, roket Starship akan menerbangkan dua misi demonstrasi ke Bulan sebagai bagian dari program Artemis. Penerbangan pertama akan dilakukan tanpa awak, sedangkan penerbangan kedua akan membawa astronaut dan dijadwalkan meluncur pada tahun 2024.




(vmp/vmp)