Para ilmuwan yang sedang meneliti di Guinea, Afrika Barat, menemukan spesies kelelawar baru yang unik, berbulu oranye. Penemuan langka ini muncul saat melakukan survei lapangan di pegunungan Nimba yang terisolasi.
Dikutip dari New Atlas, Minggu (17/1/2021) temuan itu muncul di awal 2018 ketika para ilmuwan melakukan survei konservasi populasi kelelawar di pegunungan Nimba yang sangat beraneka ragam hayati. Wilayah Afrika Barat ini mencakup perbatasan Guinea, Liberia, dan Pantai Gading. Para peneliti fokus pada serangkaian gua pertambangan tua yang telah dikuasai kelelawar.
Sebagai bagian dari survei, para peneliti menemukan kelelawar berwarna oranye yang mencolok. Awalnya, mereka berasumsi bahwa kelelawar itu merupakan iterasi berwarna unik dari spesies umum yang mereka selidiki. Namun penyelidikan lebih lanjut menunjukkan kelelawar ini sangat berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat berada di lapangan, para peneliti kemudian memanggil Nancy Simmons, seorang ahli taksonomi kelelawar dan kurator di American Museum of Natural History. Melihat foto-fotonya, Simmons segera tahu bahwa para peneliti telah menemukan spesies kelelawar baru.
"Begitu saya melihatnya, saya setuju bahwa itu adalah spesies baru. Kemudian dimulailah jalur panjang dokumentasi dan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa kelelawar itu memang tidak seperti spesies lain yang diketahui," kata Simmons.
Setelah melalui penelitian secara menyeluruh, para peneliti kini telah mendeskripsikan spesies tersebut dalam studi baru yang diterbitkan dalam jurnal American Museum Novitiates. Kelelawar itu termasuk dalam genus yang disebut Myotis, dan lokasi penemuannya mengarah pada nama spesiesnya, Myotis nimbaensis.
"Di zaman kepunahan, penemuan seperti ini menawarkan secercah harapan," jelas Winifred Frick, dari University of California, Santa Cruz.
"Hewan yang spektakuler! Ia memiliki bulu berwarna jingga cerah, dan karena sangat berbeda, membuat kami menyadari bahwa ia tidak pernah dijelaskan sebelumnya. Menemukan mamalia baru itu langka. Ini adalah impianku sejak masih kecil," tambahnya dengan antusias.
Meskipun penemuan spesies mamalia baru itu sendiri bukanlah kejadian yang tidak biasa, sebagian besar penemuan spesies baru terjadi melalui penyelidikan genetik berbasis laboratorium yang kompleks. Simmons mengatakan, menemukan spesies baru dengan jalan seperti ini, saat melakukan survei lapangan, adalah peristiwa yang tidak biasa.
Baca juga: Hewan Terkuat di Bumi Ternyata Punya Saingan |
"Situasi seperti ini, di mana peneliti berpengalaman pergi ke lapangan dan menangkap seekor hewan dan memegangnya di tangan mereka dan berkata, 'Ini adalah sesuatu yang tidak dapat kami identifikasi,' itu jauh lebih tidak biasa," kata Simmons.
Para peneliti menduga, spesies kelelawar istimewa ini hanya dapat ditemukan di bagian pegunungan Nimba yang sangat spesifik. Saat ini, para peneliti masih berupaya memahami betapa langka kelelawar ini, dan peran apa yang dimainkannya dalam ekosistem lokal yang lebih luas.
(rns/fay)