Kenalkan, Wanita yang Hadirkan Obat Antivirus ke Dunia
Hide Ads

Kenalkan, Wanita yang Hadirkan Obat Antivirus ke Dunia

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 01 Sep 2020 11:37 WIB
Traitement possible par Remdesivir pour traiter le coronavirus Covid-19
Gertrude 'Trudy' Elion penemu obat antivirus. Foto: National Geographic

Hitchings mengusulkan cara lain melalui pendekatan ilmiah yang rasional untuk penemuan obat berdasarkan pengetahuan tentang target biologis. Dia berhipotesis bahwa para ilmuwan dapat menghambat sel patogen untuk mereplikasi dengan membuat salinan yang rusak dari blok bangunan genetik mereka. Setelah salinan ini diintegrasikan ke dalam jalur metabolisme kuman, mereka akan mengganggu mesin seluler, mengganggu reaksi yang diperlukan untuk sintesis DNA.

Tak lama setelah mempekerjakan Elion, Hitchings menugaskannya untuk mengerjakan purin. Molekul nitrogen mirip cincin ini dikenal sebagai jenis nukleosida, istilah luas untuk basis struktural DNA. Elion awalnya tidak tahu apa itu purin. Tetapi setelah berbulan-bulan meneliti berbagai literatur, dia mulai membuat senyawa baru dan merasakan kegembiraan sebagai penemu yang menciptakan komposisi materi baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Elion membuat nukleosida bahkan sebelum kita mengetahui struktur DNA itu. Begitulah cara dia memahami kimia dengan baik," kata Marty St. Clair, seorang ahli virus yang bekerja untuk Elion pada 1976.

Bersama-sama, Elion dan Hitchings memelopori penggunaan rancangan obat dengan pendekatan rasional. Keduanya sukses dan menjadi fenomenal di dunia medis. Selama periode 20 tahun, keduanya menemukan sederet obat baru untuk kondisi serius mulai dari leukemia, malaria, asam urat, rheumatoid arthritis, penolakan organ, infeksi bakteri, dan banyak lagi. Sebaliknya, penemuan obat untuk mengobati penyakit yang disebabkan virus tertinggal jauh.

ADVERTISEMENT

Antivirus pertama yang disetujui baru dipasarkan awal 1960-an, itu pun hasilnya jauh dari harapan. Versi awal obat ini adalah di antara prinsip kemoterapi kanker dan pengobatan tradisional, sangat efektif tapi sekaligus sangat beracun. Obat ini menegaskan apa yang telah lama diasumsikan oleh sebagian besar ilmuwan: karena virus dan sel saling terkait erat, penyakit virus tidak dapat diobati.

Pada tahun 1968, tak lama setelah Hitchings meninggalkan lab untuk menjadi wakil presiden penelitian, Elion menemukan laporan bahwa sesuatu yang mirip dengan 2,6-diaminopurine baru-baru ini menunjukkan aktivitas antivirus. Berita itu mendorong dia dan timnya melanjutkan apa yang dia tinggalkan dua dekade sebelumnya. Selama empat tahun berikutnya, mereka secara diam-diam mempelajari senyawa baru yang luar biasa yang mereka sebut acyclovir.

"Acyclovir adalah obat yang mengubah segalanya dalam upaya mengembangkan antivirus yang efektif. Obat ini membuktikan bahwa sangat mungkin untuk mengembangkan obat yang sangat spesifik yang menargetkan virus tanpa menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan," kata Keith Jerome, direktur laboratorium virologi molekuler di sekolah kedokteran di Washington University.

Elion menyebut acyclovir sebagai permata terakhirnya. Dan memang, itu adalah obat terakhir yang dia kembangkan selama masa jabatan resminya di Burroughs Wellcome dan pensiun pada tahun 1983. Acyclovir ini digunakan di dunia salah satunya sebagai obat untuk sakit cacar.

Pada tahun 1991, Elion dianugerahi penghargaan bergengsi di bidang sains yakni National Medal of Science oleh Presiden AS saat itu George Bush. Saat menyematkan penghargaan, Bush memuji Elion sebagai contoh bagaimana pekerjaan seseorang dapat membantu mengusir penderitaan dan memperpanjang hidup jutaan orang. Delapan tahun kemudian, Elion wafat yakni di tahun 1999 pada usia 81 tahun.

(rns/fay)