Sejarah Sputnik yang Dipilih Jadi Nama Vaksin Corona Rusia
Hide Ads

Sejarah Sputnik yang Dipilih Jadi Nama Vaksin Corona Rusia

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Rabu, 12 Agu 2020 11:09 WIB
Flight-ready backup for Sputnik 1, launched by the Soviet Union on October 4, 1957
Satelit Sputnik 1 yang jadi asal nama Vaksin Corona Sputnik V (Getty Images/iStockphoto/hfrankWI)
Jakarta -

Rusia sudah menyetujui vaksin Corona dan dinamai Sputnik V. Ini bukan nama sembarangan.

Vaksin Corona Sputnik V buatan Gamaleya Research Institute dan Kementerian Pertahanan Rusia dibuat dari DNA adenovirus SARS-CoV-2. Vaksin ini menggunakan virus yang telah dilemahkan untuk menstimulasi respons imun.

Salah satu orang pertama yang mendapatkan vaksin tersebut adalah putri Presiden Rusia Vladimir Putin. Putrinya disebut dalam kondisi baik setelah disuntik vaksin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenapa namanya Sputnik V? Dilansir LiveScience, Rabu (12/8/2020) Rusia menamakannya demikian dengan merujuk pada nama satelit pertama di dunia yang bersejarah.

ADVERTISEMENT

Menurut Reuters dan New York Times, Rusia menganggap sedang ada balapan negara-negara dunia untuk menciptakan vaksin Corona. Kalau dulu ada space race atau balapan angkasa, maka sekarang ada vaccine race atau balapan vaksin.

Dilansir dari Space.com, Sputnik 1 adalah satelit pertama di dunia yang diluncurkan pada 4 Oktober 1957 saat Rusia masih bernama Uni Sovyet. Nama ini menjadi simbol kemenangan Rusia dalam balapan angkasa, mendahului Amerika.

Dalam sejarahnya, kemudian Rusia meluncurkan juga Sputnik 2 pada 3 November 1957 yang membawa anjing kosmonaut Laika yang terkenal itu. Lalu ada Sputnik 3 untuk riset pada 15 Mei 1958.

Selanjutnya Rusia memakai nama-nama lain seperti Korabl-Sputnik, Kosmos, Venera, Luna dan lain-lain untuk nama satelitnya. Tapi tidak pernah murni memakai nama Sputnik lagi.

Jika melihat sejarahnya, mestinya nama vaksin Corona adalah Sputnik IV ya? Mungkin ada informasi lain yang tidak publik tahu, sehingga nama yang dipilih adalah Sputnik V, seperti melompat satu nomer.

Dengan dipilihnya nama Sputnik V, Rusia pun tampaknya ingin mengklaim kemenangan dalam menciptakan vaksin Corona. Meski begitu, muncul pertanyaan dari seluruh dunia mengenai langkah Rusia meresmikan vaksin hanya kurang dari 2 bulan uji klinis pada manusia.

Padahal, waktu dua bulan biasanya hanya untuk uji klinis Fase 1. Tapi ngomong-ngomong soal nama berbau luar angkasa untuk inovasi vaksin Corona, Amerika pun melakukannya.

Pemerintahan Donald Trump dalam hal ini Kementerian Kesehatan Amerika (HHS) pada April 2020 meluncurkan Operation Warp Speed atau Operasi Kecepatan Cahaya, merujuk istilah dari film Star Trek. Isinya adalah suntikan dana untuk percepatan pembuatan vaksin Corona di Amerika.




(fay/fyk)