Review Poco F6: Jagoan Baru Kaum Mendang-mending
Hide Ads

Review Poco F6: Jagoan Baru Kaum Mendang-mending

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 02 Agu 2024 19:15 WIB
Poco F6
Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Jakarta -

Poco F6 hadir di pertengahan tahun untuk meramaikan segmen upper-mid yang makin kompetitif. Ponsel ini membawa banyak peningkatan dari segi spesifikasi dan performa, tapi dengan harga yang masih sama seperti pendahulunya.

Sama seperti ponsel Poco F series lainnya, Poco F6 menjagokan performa kencang dengan harga terjangkau. Poco F6 juga menandakan kembalinya chipset Snapdragon 8 series di lini ponsel ini.

Setelah menggunakan Poco F6 sebagai daily driver selama kurang lebih satu bulan, ada banyak hal yang mengesankan tentang ponsel ini. Yuk kulik lebih lanjut Poco F6 di review berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desain

Satu hal yang terus berevolusi dari Poco F series adalah desainnya yang makin dewasa. Hilang sudah skema warna dan desain yang mencolok ala ponsel gaming seperti di Poco F4 GT, digantikan dengan desain yang lebih sederhana dan elegan seperti di Poco F5.

Desain yang lebih dewasa dan stylish juga berlanjut ke Poco F6. Ponsel ini hadir dalam tiga varian warna solid yaitu Black, Green, dan Titanium. Varian yang mampir ke redaksi detikINET adalah Titanium dengan warna perak dan efek shimmery yang memberikan kesan mewah.

ADVERTISEMENT

Sayangnya Poco F6 (dan sebagian besar ponsel Xiaomi lainnya) dibekali case bawaan berwarna gelap seperti hitam atau abu-abu. Agak disayangkan saja sudah membuat ponsel yang desainnya menarik tapi disembunyikan di balik case yang gelap.

Walau namanya titanium, bodi Poco F6 masih terbuat dari plastik yang masih wajar untuk ponsel harga Rp 5 jutaan. Setidaknya plastik yang digunakan di panel belakang Poco F6 tidak licin dan tidak mudah dikotori bekas sidik jari, jadi ponsel ini masih bisa digunakan tanpa case kalau tidak ingin menggunakan case bawaannya.

Poco F6Poco F6 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Poco F6 menggunakan desain layar yang flat alias datar, begitu juga dengan keempat sisinya. Panel belakangnya dibuat sedikit melengkung di bagian pinggir yang membuat ponsel lebih mantap saat digenggam.

Di bagian belakang terdapat dua kamera yang dikelilingi cincin cukup besar, padahal ukuran sensornya sendiri tidak besar-besar amat. Flash LED-nya dibuat mengelilingi lingkaran berwarna hitam yang ukurannya cukup besar, yang seolah memberikan ilusi kalau ponsel ini memiliki tiga kamera belakang.

Poco menyematkan port USB-C, slot kartu SIM (tanpa slot microSD), dan speaker di bagian bawah. Headphone jack 3,5 mm yang sebelumnya ada di Poco F5 kini dihilangkan. Poco F6 juga sudah menggunakan sensor sidik jari bawah layar, yang menurut saya posisinya agak terlalu menjorok ke bawah jadi sulit dijangkau.

Secara pribadi, saya suka dengan desain Poco F6 yang membuat ponsel ini terlihat lebih membaur di lingkup profesional. Tapi mungkin beberapa penggemar berat menganggap desain ini membuat Poco F series kehilangan ciri khasnya. Lingkaran kameranya yang berukuran besar juga sepertinya akan membelah opini penggemar Poco.

Layar

Layar Poco F6 membawa peningkatan yang cukup signifikan dari generasi sebelumnya. Ukuran layarnya tidak berubah yaitu 6,67 inch, tapi dengan resolusi lebih tinggi yaitu 1220 x 2712 pixel alias 1,5K. Bezel di sekeliling layar juga dibuat lebih tipis, meskipun belum simetris layaknya ponsel flagship.

Kecerahan puncak layarnya juga ditingkatkan dari 1.000 nits di Poco F5 menjadi 2.400 nits di Poco F6. Peningkatan ini membuat visibilitas layar Poco F6 jadi lebih tinggi di bawah sinar matahari yang terik, jadi tidak perlu menyipitkan mata hanya untuk membaca pesan WhatsApp.

Poco F6Poco F6 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Display Poco F6 juga mendukung refresh rate 120Hz yang membuat scrolling layar terasa lebih mulus. Tidak ketinggalan dukungan HDR10+ dan Dolby Vision yang artinya kalian bisa menikmati konten Netflix dalam kualitas tertinggi. Poco juga menyematkan fitur AI Image Engine yang bisa meningkatkan kualitas video yang ditampilkan di layar.

Pengalaman multimedianya didukung dua speaker stereo yang menggunakan mode hybrid dan dukungan Dolby Atmos. Untuk ponsel harga Rp 5 jutaan, kualitas audio yang dikeluarkan speaker Poco F6 sangat memuaskan.

Upgrade lainnya yang dibawa Poco F6 adalah pelindung layarnya yang kini menggunakan Gorilla Glass Victus. Sensor sidik jari yang dipindah ke layar juga cukup responsif.

Kamera

Kamera Poco F6 membawa beberapa perubahan. Jumlah kamera belakangnya berkurang dari tiga di Poco F5 menjadi dua di Poco F6 setelah kamera makro 2 MP dihilangkan.

Kamera utamanya berubah dari 64 MP di generasi sebelumnya menjadi 50 MP yang menggunakan sensor Sony IMX882 serta dilengkapi OIS dan EIS. Satu kamera lainnya adalah kamera ultrawide 8 MP yang masih sama seperti model sebelumnya.

Di bagian depan terdapat kamera 20 MP untuk selfie dan video call, yang di-upgrade dari kamera 16 MP. Poco juga menyediakan beberapa fitur AI yang memanfaatkan kamera depan dan Snapdragon 8s Gen 3, termasuk 'Detect Presence' di mana perangkat akan tetap terbuka kuncinya selama wajah pengguna terdeteksi, dan 'Contactless Gestures' yang memungkinkan pengguna mengontrol beberapa aktivitas hanya dengan lambaian tangan.

Kehadiran fitur AI di Poco F6 tidak berhenti sampai di situ. Pengguna bisa memanfaatkan beberapa fitur AI untuk mengedit foto seperti AI Erase untuk menghapus objek yang tidak diinginkan di foto atau AI Cloud untuk membuat tampilan awan di foto jadi lebih menarik.

Kualitas kamera Poco F6 cukup memuaskan, walau masih ada banyak ruang untuk peningkatan. Foto yang diambil di siang hari memiliki detail sangat baik dengan warna yang alami dan tidak terlalu mencolok.

Hasil foto portrait-nya juga bisa mengisolasi objek dengan baik, dan tingkat bokehnya bisa disesuaikan setelah foto diambil. Foto yang diambil menggunakan mode ultrawide memiliki warna yang agak flat, tapi bukan berarti hasilnya jelek.

Kamera Poco F6 juga jago mengambil foto dalam kondisi minim cahaya hanya dengan mengandalkan mode auto. Noise sangat minimal, serta highlight dan bayangan bisa ditampilkan dengan sangat baik. Night mode yang disediakan juga tidak berlebihan dalam mengoreksi foto. Hasil foto Poco F6 bisa dilihat di bawah ini.

Hasil foto Poco F6Hasil foto Poco F6 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Hasil foto Poco F6Hasil foto Poco F6 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Hasil foto Poco F6Hasil foto Poco F6 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Hasil foto Poco F6Hasil foto Poco F6 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Hasil foto Poco F6Hasil foto Poco F6 tanpa night mode Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Hasil foto Poco F6Hasil foto Poco F6 dengan night mode Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Hasil foto Poco F6Hasil foto Poco F6 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Hasil foto Poco F6Hasil foto Poco F6 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Performa dan baterai

Salah satu daya tarik utama Poco F series adalah chipset Snapdragon flagship dari Qualcomm. Setelah sempat absen di Poco F5, tahun ini Poco F6 kembali menggunakan Snapdragon 8 series.

Varian yang digunakan Poco F6 adalah Snapdragon 8s Gen 3, jadi kelasnya lebih rendah ketimbang Snapdragon 8 Gen 3 yang digunakan Xiaomi 14 dan ponsel flagship lainnya. Kedua chip ini sama-sama dibuat menggunakan fabrikasi 4nm, jadi dari segi efisiensi dan performa perbedaannya tidak terlalu jauh.

Chipset itu dipadukan dengan RAM 12GB dan memori internal hingga 256GB/512GB. Varian Poco F6 yang dijajal detikINET memiliki RAM 512GB yang merupakan varian tertinggi. Poco juga menyematkan sistem pendingin LiquidCool Technology 4.0 dengan vapor chamber berukuran 4.800 mmΒ² untuk menjaga ponsel tetap dingin walau digeber main game berat.

Sistem pendingin ini cukup efektif dalam menyebarkan panas di bodi ponsel. Setelah memainkan Genshin Impact selama kurang lebih 30 menit, bodi Poco F6 hanya terasa sedikit hangat.

Berkat konfigurasi jeroan tersebut, Poco F6 berhasil memberikan performa yang mulus di segala skenario. Sekedar multitasking dan pindah-pindah aplikasi bisa dilakukan dengan lancar, apalagi saat dipakai main game.

Game berat seperti Genshin Impact bisa dimainkan tanpa lag. Game ini bisa dimainkan dalam kualitas grafis Medium secara default, tapi saat ditingkatkan ke level High gameplay masih terlihat sangat mulus dan tidak tersendat. Bahkan dengan mengaktifkan fitur WildBoost bisa mencapai frame rate 60Hz secara konsisten.

detikINET juga menguji performa Poco F6 menggunakan aplikasi benchmark AnTuTu, Geekbench, dan PCMark. Poco mengklaim ponsel ini bisa mencetak skor 1,5 juta di AnTuTu dan hasil tes kami selisih sedikit dari klaim tersebut. Hasil lengkapnya bisa dilihat di bawah ini.

Hasil benchmark Poco F6Hasil benchmark Poco F6 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Performa Poco F6 ditenagai baterai berkapasitas 6.000 mAh. Baterai ini bisa menjaga Poco F6 tetap aktif dari pagi hingga malam hari, untuk penggunaan standar seperti scrolling media sosial, streaming musik, dan memainkan game selama satu jam.

Poco F6 dilengkapi pengisian cepat 90W, menyamai fast charging di Xiaomi 14. Tapi fast charging 90W ini bukan pilihan default karena harus diaktifkan secara manual lewat pengaturan dengan memilih opsi 'Boost charging speed'.

Saat fitur Boost charge diaktifkan, baterai Poco F6 bisa terisi hingga 50% dalam waktu 15 menit dan pengisian hingga 100% memakan waktu sekitar 37 menit. Jika dicas tanpa menggunakan mode boost, pengisian baterai hingga penuh membutuhkan waktu sekitar 50 menit.

Opini detikINET

Bagi yang mencari ponsel dengan performa kencang dan bisa memainkan aneka game mobile dengan mulus, Poco F6 menawarkan value for money terbaik di kelasnya. Betapa tidak, dengan harga Rp 5 jutaan ponsel ini dibekali chipset sub-flagship yang bertenaga dan didukung sistem pendingin yang mantap.

Secara keseluruhan, Poco F6 membawa banyak peningkatan jika dibandingkan dengan Poco F5. Dengan harga yang sama, konsumen bisa mendapatkan RAM dan ROM yang lebih besar serta performa dan layar yang lebih berkelas. Desainnya juga makin menawan dan beralih dari ciri khas ponsel Poco, mungkin mengikuti usia penggemarnya yang juga sudah dewasa.

Layarnya juga makin cerah dan tajam, dengan perlindungan yang makin kuat dari Gorilla Glass Victus. Penggemar Poco yang ingin beralih dari ponsel yang menjalankan MIUI ke Poco F6 yang menjalankan HyperOS juga seharusnya tidak terlalu kaget karena perbedaan antar kedua antarmuka ini cukup minimal.

Hasil kameranya sangat memuaskan, baik saat mengambil foto di siang hari maupun malam hari. Kamera ultrawide-nya juga tidak terlalu istimewa, tapi wajar jika Poco tidak menggunakan sensor yang terlalu mentereng untuk menekan harganya. Tapi secara keseluruhan, Poco F6 jadi pilihan teratas untuk yang murni mencari performa kencang dengan harga terjangkau.

Halaman 2 dari 2
(vmp/vmp)
Berita Terkait