Jakarta -
Salah satu pilihan smartphone papan atas saat ini di Indonesia adalah Huawei P40 Pro Plus, seri terbaik dibandingkan Huawei P40 ataupun P40 Pro. Dari sisi jeroan, desain dan terlebih kemampuan kameranya, ponsel cerdas ini jelas patut diapresiasi walaupun memang tidak ada smartphone yang sempurna.
Desain
Dibandingkan P40 Pro, tidak terdapat perbedaan kentara saat kita melihat P40 Pro Plus. Wajar saja, hampir semua sudut penampilannya identik kecuali bagian belakang P40 Pro Plus lebih mewah, lantaran menggunakan material keramik.
Versi warna Ceramic White yang glossy pun berhasil memancarkan kesan bahwa smartphone ini kelasnya premium, ditambah lagi bahan keramik lebih tangguh dan lebih tahan goresan dibandingkan kaca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Huawei P40 Pro Plus Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
P40 Pro Plus, seperti halnya P40, desainnya disebut Huawei sebagai Quad Curve Overflow Display, nama lain untuk lengkungan layar di keempat sisinya, baik atas bawah maupun kanan dan kiri. Wujudnya ini cukup menjadi penyegaran di tengah tampilan smartphone yang makin seragam, bahkan di kelas flagship.
Frame dari metal keperakan yang mengelilinginya, dihiasi tombol volume dan power di sisi kanan, speaker, colokan USB Type C dan slot kartu SIM di bagian bawah. Kemudian sisi kiri dan atasnya bersih. Ya, sudah tidak ada colokan headphone standar 3,5 mm di handset ini.
Huawei P40 Pro Plus Foto: fyk |
Tentu hal paling kentara pada bagian belakang adalah modul kameranya, berbentuk segi panjang di kiri atas. Kamera itu cukup menonjol sehingga agaknya wajib memakai casing agar lensa kamera tetap bersih dan bodinya tetap terlindung jika terjadi sesuatu.
Walaupun cukup besar, cukup tebal dan tidak bisa dibilang enteng, Huawei P40 Pro Plus ternyata enak digenggam, terbantu oleh sisi-sisinya yang melengkung dan ergonomis. Ponsel ini sedap pula dipandang, build quality-nya kokoh dan ada bonus lain, yaitu permukaannya tidak rentan meninggalkan bekas sidik jari.
Huawei P40 Pro Plus Foto: istimewa |
Layar
Huawei memberikan layar jenis OLED ke P40 Pro Plus, resolusinya 1.200 x 2.640 pixel dengan kepadatan pixel 441 ppi (pixel per inch). Sedangkan ukurannya mencapai 6,58 inch.
Mungkin di antara lawannya di kelas flagship, resolusinya bukan tertinggi atau tertajam, tapi warna-warna yang ditampilkan tetap memukau, tajam khas OLED, juga tetap terang digunakan di luar ruangan.
Terlebih lagi, ukurannya pun amat lapang dengan rasio layar ke bodi tembus 91,6%, makin memuaskan untuk mengakses beragam konten.
Huawei P40 Pro Plus Foto: fyk |
Huawei memberikan opsi lengkap untuk mengatur layar sesuai keinginan, dari pilihan resolusi, mode dan suhu warna sampai refresh rate antara 60 Hz dan 90 Hz jika ingin animasinya lebih lancar. Lagi-lagi, refresh rate itupun bukan yang tertinggi di jajaran smartphone flagship, tapi sudah cukup baik.
Layar ini dibenamkan pemindai sidik jari virtual yang cepat dan akurat. Selain itu, ada support HDR10 sehingga konten video yang mendukungnya tampil makin jernih. Pendek kata, segala teknologi layar terkini sudah ada di P40 Pro Plus.
Namun bagi beberapa orang, mungkin ada sedikit gangguan di layar lantaran desain kamera depan punch hole pada sisi kiri atas cukup besar, karena harus menampung sensor agar selfie dan pemindai wajah lebih baik.
Huawei P40 Pro Plus Foto: fyk |
Software
Beralih ke software, operasional layar mengandalkan sistem operasi Android 10 yang dibalut user interface EMUI 10.1. Tampilannya elegan dan mudah dioperasikan Sayangnya, seperti yang mungkin sudah diketahui, Huawei P40 Pro Plus tidak dibekali aplikasi Google termasuk Play Store terkait sanksi Amerika Serikat.
Download aplikasi bisa dilakukan di App Gallery dari Huawei, yang makin banyak koleksi aplikasinya, termasuk asal Indonesia. Aplikasi berita cukup komplet, ada e-commerce semacam Tokopedia, Shopee dan lainnya. Game pun cukup banyak yang menarik, seperti Asphalt 9 atau Free Fire. TikTok dan Zoom juga ada. Sayang, beberapa aplikasi populer seperti Gojek atau Grab belum tersedia. Demikian pula game semacam PUBG atau Mobile Legend belum tampak.
User interface dan App Gallery di bagian kanan. Foto: istimewa |
Memang bagi yang sudah terbiasa menggunakan aplikasi Google semacam Maps, YouTube, atau Gmail, bakal kurang puas dengan App Gallery. Untuk saat ini sebagai solusinya, pengguna bisa menempuh beberapa cara sebagai solusi.
Aplikasi WhatsApp misalnya, dapat download langsung ke website. Bagaimana cara memakai aplikasi G-suite seperti Gmail, YouTube dan lainnya tanpa GMS? Bisa dengan mengakses di versi web browser, download dari situs web pihak ketiga APK via browser Huawei atau dengan fitur Phone Clone. Lebih jelasnya bisa dilihat di sini.
Operasional default Huawei P40 Pro Plus tidak memakai bar navigasi Back, Home, dan Recent. Pengguna menggunakan sistem gestur, di mana swipe dari bawah layar adalah untuk menuju Home. Bila swipe-nya ditahan, akan muncul Recent Apps untuk pindah aplikasi atau membersihkannya. Kemudian untuk back atau menutup aplikasi, swipe dari sisi kiri.
Bagi yang merasa kagok, pengguna tetap diberi pilihan bisa memakai bar navigasi dengan mengubah setting. Ada pilihan ketiga, yaitu menggunakan navigation dock berupa tombol virtual besar untuk mengoperasikan.
Hardware dan Baterai
Huawei P40 Pro Plus dapur pacunya dibenamkan dengan prosesor Kirin 990 5G dengan fabrikasi 7 nm buatan Huawei sendiri. Ya, handset ini sudah mendukung jaringan 5G namun tentu belum dapat dipakai di Indonesia karena belum diluncurkan.
Kirin 990 5G itu didukung dengan teknologi GPU Mali-G76 MP16 serta RAM sebesar 8 GB. Sedangkan kapasitas memori internal 512 GB dibekali teknologi UFS 3.0 untuk membuat proses di ruang penyimpanannya lebih ngebut.
Dengan kemampuan yang disebut bisa dibandingkan dengan Snapdragon 855 dari Qualcomm, tak heran jika performa Huawei P40 Pro Plus sangat lancar. Tidak ada lag, tidak ada perlambatan dalam membuka aplikasi walaupun dalam jumlah banyak, atau pendek kata pemakaian sehari-hari amat memuaskan.
Huawei P40 Pro Plus Foto: fyk |
Untuk memainkan game berat semacam Asphalt 9 ataupun Free Fire dalam setting tinggi juga tidak ada kendala. Gamer pun bakal nyaman lantaran juga ditunjang layar jernih dan lapang, walaupun di sisi lain memang pilihan game di App Gallery tidak sebanyak di Play Store.
Beralih ke baterai, Huawei P40 Pro Plus mengusung kapasitas cukup besar, 4.200 mAh. Charger bawaannya dayanya sudah 40 W dengan waktu pengisian super cepat. Pada saat mengisi ulang, akan muncul tanda Super Charging, menandakan waktu sampai baterai penuh takkan lama.
Benar saja, dalam sekitar 10 menit pertama, baterai sudah terisi kurang lebih seperempatnya. Sampai penuh, hanya perlu waktu sekitar sejam. Adapun daya tahannya cukup memuaskan, bisa bertahan lebih dari 12 jam.
Kamera
Tak dapat diragukan bahwa kamera Huawei P40 Pro Plus luar biasa, baik dari sisi spesifikasi maupun hasilnya. Hampir segala jenis pemotretan bisa dilakukan dengan hasil akhir berkualitas. Tak heran karena seri P Huawei selalu menonjolkan kemampuan fotografi.
Huawei P40 Pro Plus Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Dari sisi spesifikasi, P40 Pro Plus punya lima kamera belakang yang terdiri dari 50 MP Ultra Vision (f/1.9, wide), 8 MP (f/2.4, periscope telephoto 10x optical zoom), 8 MP (f/2.4, telephoto 3x optical zoom), 40 MP (f/2.2, ultrawide) Leica optics, dan kamera TOF 3D.
Salah satu keistimewaan besarnya adalah, kamera periscope di handset ini punya kemampuan 10x optical zoom, sementara digital zoom tembus 100 kali perbesaran. Dengan zoom sampai seratus kali, pengguna dapat mengambil foto berjarak sangat jauh, meski tentu kualitasnya kian turun.
Adapun 10x optical zoom terbukti mampu mengambil foto dengan kualitas tidak turun drastis. Mengenai digital zoom, perbesaran sampai 20 kali masih oke dan sampai 50 kali masih cukup jelas meski detailnya sangat berkurang. Sedangkan ke titik maksimal 100 kali, foto jadi kabur walau masih tampak wujud obyeknya.
Patut dicatat, meskipun lensa periskop didukung OIS (optical image stabilization) agar foto stabil, gerakan tangan sedikit saja berpotensi membuat obyek bergeser atau mengaburkan hasilnya. Maka akan lebih baik menggunakan tripod.
Foto mode malam juga mengesankan. Nah menariknya, saat dicoba dalam setting default, menjepret foto malam otomatis sudah jadi terang, bahkan kadang lebih terang dibandingkan Night Mode.
Kameranya juga sudah ada opsi AI atau articial intelligence yang sekarang sudah sangat jamak, di mana kamera otomatis mengoptimalkan foto sesuai obyek yang dijepret.
Mengenai kamera depan, resolusinya 32 MP, f/2.2 (wide) ditambah lensa IR TOF 3D. Perpaduan dua kamera itu menjadikan foto selfie sangat baik. Oh ya, berikut beberapa contoh hasil foto Huawei P40 Pro Plus.
Selfie. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Kamera standar. Huawei P40 Pro Plus Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Perbesaran 10x. Huawei P40 Pro Plus Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Perbesaran 10x. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Perbesaran 50x. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Perbesaran 100x. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Tanpa dan dengan Night Mode. Foto: fyk |
Sedangkan di sisi video, pengguna dapat merekam mulai 720p 60 fps sampai 4K 60 fps, baik di kamera depan maupun belakang. Kualitas video pada 4K 60fps ternyata cukup baik stabilisasinya dan bisa dizoom sampai 10x di mode ini, tapi hanya digital sehingga terlihat noisy.
Opini detikINET
Huawei P40 Pro Plus merupakan smartphone yang luar biasa jika ditilik dari kemampuan kameranya dan desainnya. Kemampuan 10x zoom-nya benar-benar bukan gimmick, fitur fotografinya lengkap dan hampir bisa dijamin, mampu menghasilkan jepretan memuaskan di segala kondisi.
Desainnya yang identik dengan P40 Pro tampak premium dengan sentuhan material keramik serta melengkung di keempat sisi, serta jangan lupa, nyaman dalam genggaman. Dari sisi spesifikasi pun, ia dapat bersaing dengan deretan smartphone Android terbaik yang ada saat ini.
Hanya memang tanpa aplikasi Google di sisi software, pengguna mungkin kerepotan dan harus mengeluarkan upaya lebih untuk mengakses beberapa aplikasi penting atau membiasakan diri. Terdapat beberapa solusi yang bisa dilakukan walau belum akan sebaik jika ada Play Store. Ini mungkin adalah satu-satunya kekurangan menonjol di P40 Pro Plus.
Bagaimanapun, upaya keras Huawei untuk tetap berinovasi dan mengerahkan kemampuan terbaik mereka, khususnya pada sektor fotografi, yang terwujud di P40 Pro Plus ini, patut diapresiasi. Di Indonesia, handset ini sudah dijual senilai Rp 18,5 juta. Kalau merasa kemahalan, bisa berpaling ke P40 Pro yang tampilannya sama saja dan teknologinya tak jauh berbeda.
Huawei P40 Pro Plus Foto: fyk |