Zaky menyebutkan sebagai bagian dari startup yang bergelar unicorn di Indonesia, pihaknya memiliki tanggung jawab jadi role model dan menunjukkan bahwa perusahaannya menguntungkan.
"Saya pikir ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami sebagai perusahaan teknologi awal unicorn. Kami harus menjadi panutan, kami harus menunjukkan bahwa kami menguntungkan dan dapat melakukan IPO di suatu tempat atau di Singapura, Nasdaq atau australia, indonesia juga," kata Zaky di Tech in Asia Conference, Jakarta, Selasa (8/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan menjual saham perdananya ke publik, Zaky mengatakan itu merupakan hal penting untuk ditunjukkan kepada komunitas investor bahwa mereka dapat menanam modalnya di perusahaan Indonesia yang merupakan negara berkembang.
Dari kelima unicorn yang ada di Indonesia, mulai dari Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan Ovo, semuanya belum melantai bursa.
"Saya pikir kami sedang menunggu ini untuk menjadi sangat sukses dan mudah-mudahan kisah sukses ini dapat menghasilkan lebih banyak investor atau menginspirasi lebih banyak pendiri dan ekosistem bisa lebih besar dan lebih besar," ucap pria berkacamata ini.
"Dan para talenta tumbuh, orang-orang dari seluruh Indonesia dapat bermimpi tentang mendirikan perusahaan teknologi. Saya pikir itulah masa depan ekosistem startup Asia Tenggara," pungkasnya.
(asj/fyk)