Asosiasi Pengembang Infrastruktur & Menara Telekomunikasi (ASPIMTEL) mendorong adanya evaluasi tata kelola pengelolaan menara telekomunikasi di Kabupaten Badung, Bali. Evaluasi ini dinilai penting untuk memastikan kualitas layanan jaringan tetap optimal sekaligus menjaga iklim persaingan usaha yang sehat.
Menurut ASPIMTEL, pengelolaan infrastruktur menara yang terlalu terbatas dapat mengurangi fleksibilitas operator seluler dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan. Padahal, Badung sebagai salah satu kawasan pariwisata utama nasional membutuhkan dukungan infrastruktur telekomunikasi yang andal dan berkelanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sisi pelaku usaha, Manager OM & Deployment Balinusra PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), Andi Baspian Yasma, menyebut bahwa keterbatasan opsi kerja sama infrastruktur dapat berdampak pada upaya operator dalam menjaga kualitas layanan.
"Di lapangan, operator membutuhkan fleksibilitas untuk meningkatkan jaringan sesuai kebutuhan trafik, terutama di kawasan dengan aktivitas tinggi," ujarnya.
Hal senada disampaikan Regional Manager Balinusra PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), Anandayu Ega Hardianto. Ia menilai kepastian dan keterbukaan tata kelola infrastruktur menjadi faktor penting bagi iklim investasi di daerah.
"Keberlanjutan investasi sangat bergantung pada kepastian regulasi dan kesempatan berusaha yang seimbang," kata Ega.
ASPIMTEL juga menyoroti hasil pengujian kualitas sinyal di sejumlah titik di Badung yang menunjukkan perlunya peningkatan kapasitas jaringan. Beberapa kawasan dengan aktivitas pariwisata dan pemukiman padat tercatat memiliki kualitas sinyal yang kurang optimal dibandingkan wilayah lain di Bali.
Ke depan, ASPIMTEL berharap adanya dialog antara pemerintah daerah, pelaku industri, dan pemangku kepentingan lain untuk menyusun tata kelola menara yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Dengan pendekatan tersebut, kualitas layanan telekomunikasi di Badung diharapkan dapat terus meningkat seiring pertumbuhan trafik data dan aktivitas pariwisata.
(rns/rns)