Dikutip detikINET dari Science Mag, pemakaman berusia sekitar 4.800 tahun silam itu ditemukan di desa Koszyce, Polandia. Ada 15 mayat di dalamnya yang menurut ilmuwan adalah korban pembunuhan massal.
Kenapa disimpulkan demikian? Karena tidak ada mayat pria dewasa di kuburan tersebut. Anak-anak dan wanita diperkirakan dibunuh ketika para ayah sedang pergi berburu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu pulang, para pria itu sudah menemukan keluarganya tewas, mungkin pelakunya adalah kelompok musuh. Mereka kemudian memakamkan para orang tercinta itu, dengan posisi antara lain ibu memeluk anaknya, dilengkapi perhiasan dan hewan peliharaan.
Analisis DNA menyatakan 15 korban punya hubungan keluarga. Tulang dan tengkorak yang rusak mengindikasikan mereka meninggal dunia karena kekerasan.
![]() |
"Sanak saudara dikuburkan berdampingan, seorang ibu dikubur memeluk anaknya dan saudara kandung ditempatkan bersisian," tulis para ilmuwan peneliti di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
"Para individu itu dikuburkan oleh orang yang kenal dengan mereka dan secara hati-hati menempatkan mereka di kuburan berdasarkan relasi keluarga," tambah mereka.
![]() |
Cara manusia zaman silam menguburkan seperti itu mengindikasikan bagaimana mereka memperlakukan keluarga dengan baik. Hal itu sebelumnya masih merupakan hipotesa.
"Dari penempatan jenazah yang hati-hati, jelas bahwa hubungan keluarga besar merupakan kunci bagaimana orang mengorganisir kehidupan mereka dan relasi itu menunjukkan nilai-nilai pada komunitas di zaman itu," tulis para ilmuwan.
Baca juga: Melihat Bumi yang Terancam Sakit Parah |
"Meskipun sering disebutkan bahwa struktur keluarga besar itu penting di masyarakat pra sejarah, data arkeologis dan genom yang kami tunjukkan ini menyediakan bukti aktual bahwa hal itu benar," tambah mereka.
Penyebab pembunuhan massal memang belum jelas. Kemungkinan terkait perebutan sumber daya melawan kelompok rival.
(fyk/krs)