Instagram mengumumkan akan mengubah algoritma di platform-nya untuk mengutamakan konten orisinal ketimbang konten repost atau yang diposting ulang dari media sosial lain. Perubahan ini akan diterapkan di feed utama dan Reels agar tidak kebanjiran Tiktok.
"Ini secara khusus difokuskan pada ide yang orisinal. Jika kalian membuat sesuatu dari awal, kalian harus mendapatkan lebih banyak pujian ketimbang jika kalian membagikan ulang sesuatu yang kalian temukan dari tempat lain," kata Head of Instagram Adam Mosseri dalam video yang diunggah di Twitter, seperti dikutip dari TechCrunch, Kamis (21/4/2022).
"Kami akan berbuat lebih banyak untuk mencoba dan lebih menghargai konten orisinal, terutama dibandingkan dengan konten yang diposting ulang," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sederhananya, Instagram ingin penggunanya membuat konten orisinal agar bisa dipromosikan dan menjangkau lebih banyak orang. Sementara itu konten repost dari media sosial lain seperti TikTok atau Twitter dan konten yang dicomot dari pengguna Instagram lain akan ditekan distribusinya. Memposting ulang konten Tiktok ke Reels adalah hal yang banyak dilakukan netizen.
Instagram menjelaskan mereka akan mengurangi rekomendasi konten Reels yang merupakan hasil repost dari konten yang sudah ada di aplikasi. Aplikasi milik Meta ini juga akan mengurangi rekomendasi akun yang menggabungkan dan membagikan ulang konten pengguna lain.
Instagram menekankan bahwa semakin banyak konten yang direkomendasikan di platform-nya, maka kredit, distribusi, pertumbuhan, dan monetisasi seharusnya diberikan kepada kreator aslinya.
Saat ditanya bagaimana Instagram akan menentukan konten apa yang asli, Mosseri mengatakan ini sesuatu yang cukup rumit. Ia mengatakan Instagram akan membuat klasifikasi untuk memprediksi seberapa besar kemungkinan keaslian sebuah konten. Instagram juga akan melihat hal-hal seperti siapa yang ada di video dan apakah aplikasi sudah melihat video itu sebelumnya.
Merespons pertanyaan dari konsultan media sosial Matt Navarra, Mosseri mengatakan Instagram sudah bekerja untuk menyorot konten orisinal, tapi mereka akan terus fokus ke arah ini.
"Saat kami lebih condong ke rekomendasi, menjadi semakin penting bagi kami untuk tidak menghargai agregrator secara berlebih, karena itu akan buruk bagi kreator konten, dan karenanya akan buruk bagi Instagram dalam jangka panjang," jawab Mosseri.
Instagram memang dipenuhi oleh akun meme populer yang memposting ulang Reels pengguna lain atau konten dari media sosial sebelah. Akun-akun ini sering kali mendapatkan engagement lebih besar dari kreator aslinya, dan perubahan ini berarti akun-akun tersebut tidak bisa menjangkau pengguna secara luas seperti saat ini.
Selain algoritma baru, Mosseri juga menyorot dua fitur yang baru diluncurkan Instagram yaitu product tags dan enhanced tags. Product tags memungkinkan pengguna untuk men-tag produk dari bisnis di postingannya, sementara enhanced tags memungkinkan pengguna membagikan dan melihat kontribusi dan peran kreator di sebuah postingan foto atau video.
(vmp/fay)