Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan pentingnya memperkuat ekosistem kecerdasan artifisial (AI) nasional yang inklusif dan berkelanjutan di tengah percepatan teknologi global yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menurut Meutya, dalam satu dekade terakhir AI telah bertransformasi dari sekadar eksperimen laboratorium menjadi mesin penggerak utama ekonomi global dan bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu, percepatan pengembangan AI menjadi keniscayaan yang tidak bisa dilepaskan dari kolaborasi lintas pihak.
"Kepentingannya adalah dipercepat, dan ketika kita ingin cepat, kita perlu berkolaborasi," ujar Meutya dalam sambutannya, Selasa (16/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meutya juga menyoroti lonjakan signifikan riset dan publikasi ilmiah terkait AI dalam satu dekade terakhir. Jika sebelumnya riset AI masih terbatas, kini hampir setengah dari publikasi ilmu komputer menyentuh topik kecerdasan artifisial.
Di sisi lain, Menkomdigi mengingatkan bahwa percepatan teknologi juga membawa risiko. Sebab, pengembangan dan pemanfaatan AI harus tetap berlandaskan perspektif kemanusiaan dan nilai gotong royong sebagai jati diri bangsa Indonesia.
"Tidak hanya maju dari sisi teknologi, tetapi pemanfaatannya harus memperkuat kemanusiaan kita," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Meutya juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan peta jalan kecerdasan artifisial nasional yang saat ini menunggu tahapan final di tingkat Presiden. Peta jalan tersebut memuat sedikitnya 10 arah fokus pengembangan AI yang sejalan dengan program prioritas Presiden.
Sektor-sektor prioritas tersebut meliputi ketahanan pangan, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan keuangan, reformasi birokrasi, politik, hukum dan keamanan, energi dan sumber daya alam, lingkungan, perumahan, transportasi dan logistik, infrastruktur, hingga seni budaya dan ekonomi kreatif.
Selain itu, Meutya juga menyinggung potensi pengembangan AI di bidang antariksa. Meski masih menjadi langkah ke depan, pemanfaatan AI untuk mendukung eksplorasi dan pemahaman manusia terhadap ruang angkasa dinilai sebagai tren global yang patut dicermati sejak dini.
Pada kesempatan ini, Meutya menyampaikan apresiasi pemerintah atas kehadiran AI Innovation Hub hasil kerja sama ITB dan Telkomsel. Menurutnya, pusat inovasi ini menjadi bukti nyata sinergi akademik dan industri dalam memperkuat fondasi talenta digital nasional serta mempercepat lahirnya inovasi AI yang berdampak bagi pembangunan nasional ke depannya.
(agt/agt)