Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan bahwa kekacauan informasi di tengah pemilihan umum (Pemilu), masih menjadi tantangan paling besar. Di sini, ia meminta agar Indonesia bisa berkaca dari sejumlah negara yang pernah mengalami masalah serupa.
"Apabila kita belajar dari sejumlah negara, tantangan tersebut memiliki dampak signifikan terhadap kualitas demokrasi dan penyelenggaraan pemilu," kata Budi, dalam acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih, di The Kasblanka Hall, Kamis (7/12/2023).
Budi pun memberikan contoh, salah satunya ialah penyebaran informasi palsu yang pernah dialami Amerika Serikat di pemilu tahun 2022. Hal itu mengakibatkan pesimisme terhadap demokrasi di negara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, masalah serupa juga sempat terjadi di Malaysia. Budi menjelaskan, saat itu, penyebaran kabar online berbasis politik identitas, memperkuat polarisasi berbasis agama dan etnis pada pemilu terakhir di sana.
"Dan penyebaran narasi politik, identitas terkait tokoh agama juga terjadi di India dalam pemilu terakhir," ujar Budi.
Dari situ, Budi mengingatkan, bahwa kesalahan yang pernah terjadi di tiga negara itu bisa menjadi pelajaran, untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas. Hal ini mengingat, menurut Budi, hakikatnya pemilu itu merupakan ajang kedaulatan rakyat.
"Pemilu adalah sarana dan alat demokrasi untuk mewujudkan pemerintah yang demokratis dengan masyarakat yang juga demokratis," tambahnya.
Oleh sebab itu, pada kesempatan kick off detikcom demi Indonesia cerdas memilih ini, dirinya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan literasi digital. Ia berharap agar orang-orang tidak langsung percaya akan suatu berita, apalagi ikut andil dalam menyebarkan hoax.
"Kita harapkan pemilu ini bisa kita lalui dengan semangat persatuan nasional kebersamaan, karena kita percaya hanya bangsa yang bersatu yang bisa mewujudkan sebuah kemajuan sebuah negara. Jadi Indonesia maju hanya bisa terwujud jika rakyat bersatu, dan masyarakat serta generasi muda ikut mendorong mimpi besar kita semua agar Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045," pungkasnya.
(rns/rns)