5 Fakta Ratu Kripto Ruja Ignatova Jadi Buronan FBI

5 Fakta Ratu Kripto Ruja Ignatova Jadi Buronan FBI

ADVERTISEMENT

5 Fakta Ratu Kripto Ruja Ignatova Jadi Buronan FBI

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 05 Jul 2022 20:55 WIB
Ruja Ignatova
Ruja Ignatova. Foto: BBC
Jakarta -

Dr Ruja Ignatova adalah penipu kripto kelas kakap dan menjadi buron prioritas bagi FBI, yang menawarkan imbalan besar bagi siapa pun yang mengetahui keberadaannya. Berikut sekilas fakta-fakta mengenai dirinya, seperti dikutip dari BBC, Selasa (5/7/2022).

Berpendidikan tinggi

Ruja Ignatova lahir di Bulgaria dari keluarga asal Rumania. Saat umur 10 tahun, keluarganya pindah ke Jerman dan menjadi warga negara di sana. Ruja meraih gelar PhD pada tahun 2005 di bidang hukum internasional dari University of Conctance.

Dia dilaporkan pernah bekerja di perusahaan bergengsi McKinsey & Company. Namun sejak awal, dia memang 'hobi' berbuat kejahatan. Dimulai tahun 2012, Ruja terlibat beberapa kali kasus kriminal terkait dengan keuangan.

Membuat uang kripto OneCoin

Pada tahun 2014, Ruja menciptakan mata uang kripto bernama OneCoin untuk menyaingi Bitcoin. Ruja Ignatova mengatakan OneCoin akan menjadi mata uang kripto terbesar dunia bagi semua orang untuk melakukan transaksi dimanapun.

Banyak yang tertarik dan berinvestasi melalui OneCoin. Warga Inggris mengeluarkan sekitar 30 juta euro di enam bulan pertama 2016. Dari Agustus 2014 sampai Maret 2017, lebih dari 4 miliar euro diinvestasikan di puluhan negara, mulai dari Pakistan, Brasil, Hong Kong, Norwegia, Kanada, Yaman dan bahkan Palestina.

Promosi memikat banyak orang

Dr Ruja rajin berpromosi mata uang digital ciptaannya itu. Dari Macau, Dubai, sampai Singapura, tempat pertemuannya penuh sesak dihadiri oleh para penanam modal baru. Ia lihai dalam meyakinkan orang-orang.

Dia juga mulai membeli properti jutaan dolar di ibu kota Bulgaria, Sofia dan Sozopol, tempat peristirahatan di Laut Hitam. Ruja Ignatova dilaporkan pula pernah berpesta di kapal mewah The Davina dengan mengundang bintang pop Amerika.

Halaman selanjutnya, kabur setelah kejahatan terendus >>>

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT