Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Telkom tengah berupaya melakukan pemulihan koneksi internet yang diakibatkan gangguan pada Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) ruas Timika-Merauke.
Selama proses pemulihan kualitas layanan internet tersebut, masyarakat yang di daerah terdampak di Papua diminta memakai layanan internet untuk kepentingan prioritas terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga layanan telekomunikasi tetap berlangsung dengan baik walaupun tidak sebesar seperti yang disediakan melalui jaringan tulang punggung," ujar Menkominfo Johnny G Plate.
Untuk tetap memenuhi kebutuhan masyarakat, Kominfo beserta Telkom telah menyiapkan jaringan alternatif dengan menyediakan back up link sebesar 3,25 GB, dari Palapa Ring sebesar 1,25 GB dan satelit sebesar 2 GB.
Di saat bersamaan, Kominfo juga melakukan pengaturan prioritas layanan telekomunikasi selama pemulihan yang berkoordinasi dengan Telkom Indonesia.
"Backup link dapat melayani voice 100% agar komunikasi voice dari dan ke Papua tidak terganggu. Untuk IP TV 10 channel sejak tanggal 28 Maret 2022. Kemudian VPN-IP 100%, Astinet 100% karena disiapkan 5 sirkuit implementasi. Dan Indihome serta Telkomsel secara selektif. Semuanya dikoordinasikan dan untuk menjaga melalui surveillance lewat Kominfo," tutur Plt Dirjen PPI Kementerian Kominfo, Ismail.
Saat ini penyebab gangguan kabel bawah laut yang berdampak menurunnya kualitas layanan internet di Papua tersebut terus diselidiki. Adapun, proses pemulihannya ditargetkan rampung pada 26 Mei 2022.
Disampaikan Menkominfo, pemerintah akan terus memantau kualitas layanan telekomunikasi di Papua dengan mengandalkan Pusat Monitoring dan Surveillance System.
"Hidup dan matinya sinyal bisa dipantau. Selain itu, lewat BLU Bakti Kominfo juga memantau layanan akses internet dari satelit dan BTS yang telah dibangun. Hal itu akan membantu penanganan gangguan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia," jelasnya.
(agt/fay)