Hanya Ada Satu Kata: Koneksi!
Hide Ads

Hanya Ada Satu Kata: Koneksi!

Agus Tri Haryanto - detikInet
Sabtu, 21 Agu 2021 23:46 WIB
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus membangun BTS USO di daerah 3T, agar masyarakat di sana dapat menikmati layanan internet seperti halnya di kota-kota besar.
Keberadaan akses internet, pada akhirnya akan menjadikan Indonesia dapat bersaing di kancah internasional. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto


Kerahkah 'Tol Langit'

Persoalan 'rumah tangga' telekomunikasi itu diatas dari berbagai lini, mulai dari sisi hulu sampai ke hilir.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dalam Forum Asia Tech x Singapore 2021 - AtxSummit, Juli lalu, mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan Roadmap Digital Indonesia 2021-2024 di sektor strategis, (1) infrastruktur digital, (2) pemerintah digital, (3) ekonomi digital, dan (4) masyarakat digital.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johnny mengatakan Roadmap Digital Indonesia 2021-2024 itu guna meningkatkan konektivitas untuk menjembatani kesenjangan digital.

ADVERTISEMENT

"Pemerintah Indonesia ingin lebih kuat di era digital ini, baik dalam keuangan digital, perbankan digital, e-commerce, pariwisata digital, UMKM digital, dan banyak lainnya. Untuk mewujudkan menuju Indonesia Terkoneksi: semakin digital, semakin sejahtera," kata Menkominfo.

Lebih lanjut, Menkominfo menuturkan bahwa pemerintah dan perusahaan telekomunikasi telah menggelar jaringan kabel serat optik sepanjang 342.000 km di serat optik daratan dan lautan, sebagai tulang punggung konektivitas teknologi informasi dan komunikasi.

"Tidak diragukan lagi bahwa Indonesia akan terus menyebarkan infrastruktur TIK di seluruh nusantara, khususnya untuk menghubungkan titik-titik di pedesaan, terluar, dan daerah tertinggal," tandasnya.

Kunjungan kerja Menkominfo G Plate ke Desa Kelangan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau dalam rangka ground breaking BTS 4G.Kunjungan kerja Menkominfo G Plate ke Desa Kelangan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau dalam rangka ground breaking BTS 4G. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

Setelah proyek Palapa Ring pada 2019 lalu, penggelaran Base Transceiver Station (BTS) Universal Service Obligation (USO) berkekuatan 4G, sampai meluncurkan Satelit Republik Indonesia alias Satria-1 pada 2023 mendatang. Tujuannya satu, Indonesia merdeka sinyal internet.

"Kami berharap hingga akhir tahun 2024, setidaknya ada 30 juta UMKM Indonesia yang akan di-onboarding secara digital. Oleh karenanya, Kominfo memastikan keandalan infrastruktur TIK melalui penyebaran fixed broadband dan mobile broadband untuk memenuhi kebutuhan digital dan menutup kesenjangan digital, membuat semua orang terhubung secara digital, sehingga pembangunan infrastruktur tersebut adil, inklusif, dan bermanfaat bagi semua," paparnya.

Era 5G Menyapa

Di saat pemerintah dan pihak terkait membangun jaringan di seluruh Indonesia, dalam waktu yang bersamaan negara ini juga sudah memasuki era 5G.

Memang jaringan generasi kelima itu masih dalam tahap awal, namun secara perlahan tapi pasti, infrastruktur yang dibangun akan menciptakan industri 4.0.

Kecepatan internet 5G jauh lebih kencang dibandingkan 4G, berkat keunggulan koneksi ngebut, latensi rendah, sampai kecepatan transmisi jauh lebih baik.

Sejak Mei 2021, layanan komersial jaringan telekomunikasi 5G telah hadir di 9 kota atau wilayah aglomerasi yang ada di Indonesia, yaitu Jabodetabek, Bandung, Batam, Balikpapan, Makassar, Surakarta, Surabaya, Denpasar; dan Medan.

Sejauh ini, baru ada tiga operator seluler, yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata yang sudah mengantongi restu dari Kominfo berupa Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) 5G, sebagai syarat mutlak sebelum menggelar layanan 5G secara komersial ke publik.

Peresmian Layanan 5G Telkomsel di SurabayaPeresmian Layanan 5G Telkomsel di Surabaya Foto: Hilda Meilisa Rinanda/detikcom



Simak Video "Video: Mayoritas Gen Z di Inggris Pilih Hidup Tanpa Internet"
[Gambas:Video 20detik]