Dikutip detikINET dari Mirror, anggota SAS memainkan Call of Duty setidaknya 4 jam sehari. Berbagai skenario yang ada dalam game, misalnya menggerebek rumah atau bersembunyi di semak, dianggap membantu mereka, setidaknya buat pemanasan.
"Video game sekarang ini sangat realistis dan cukup akurat dalam merefleksikan seperti apakah pertarungan modern itu," sebut sumber SAS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku pernah berada di situasi, terutama di lingkungan urban, yang tidak terlalu berbeda dengan adegan di game semacam Call of Duty: Modern Warfare.
"Jika terbunuh di game, Anda bisa melihat situasi dan bertanya kenapa membuat keputusan tertentu. Game meningkatkan kewaspadaan Anda," cetusnya.
Pasukan SAS mulai bereksperimen dengan video game setelah mengetahui bahwa pembalap Formula 1 juga menggunakan simulator sebagai persiapan sebelum berlaga.
"Main game bukan untuk setiap orang dan akan selalu ada yang bilang itu buang-buang waktu saja, tapi jika memang membantu untuk menyelamatkan nyawa orang, ya tak masalah," tandasnya.
(fyk/rns)