Pemilik TikTok akhirnya angkat tangan menghadapi ancaman blokir di Amerika Serikat. Ada kesepakatan untuk menjual separuh TikTok di Negeri Paman Sam.
Seperti dilansir dari BBC, Sabtu (20/12/2025) ByteDance selaku pemilik TikTok telah mencapai kesepakatan untuk perikatan joint venture. Hal ini menjadi syarat agar TikTok tetap bisa beroperasi di AS.
Separuh dari joint venture ini akan dimiliki oleh grup investor yang terdiri dari Oracle, Silver Lake dan firma investasi dari Abu Dhabi, MGX. Hal ini terungkap dalam memo dari CEO TikTok Shou Zi Chew.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deal bisnis ini akan dituntaskan pada 22 Januari 2026. Hal ini akan jadi babak penutup dari upaya Gedung Putih memaksa ByteDance untuk menjual operasional mereka di Amerika dengan tuduhan ancaman keamanan.
Sebelumnya pada September 2025, Presiden AS Donald Trump mengumumkan penangguhan blokir TikTok. Hal ini tampaknya untuk menuntaskan kesepakatan bisnis penjualan separuh TikTok ini.
"Kesepakatan ini akan membuat 170 juta orang Amerika tetap bisa menemukan dunia dengan kemungkinan tak terbatas sebagai bagian dari komunitas global," kata TikTok memuji platform mereka.
Dalam kesepakatan bisnis ini, ByteDance tetap memiliki 19,9% saham. Oracle, Silver Lake dan MGX masing-masing 15%. Sisa 30,1% kepemilikan adalah afiliasi dari investor ByteDance yang ada selama ini.
Sebelumnya, Gedung Putih mengatakan Oracle akan melisensikan rekomendasi algoritma sebagai bagian dari kesepakatan. Perlu diketahui, Oracle adalah perusahaan yang sejarahnya ikut didirikan oleh Donald Trump dan dengan dukungan Larry Ellison.
(fay/afr)