Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Proyek Oppenheimer Versi China, Ribuan Insinyur Kerja di Lab Rahasia

Proyek Oppenheimer Versi China, Ribuan Insinyur Kerja di Lab Rahasia


Fino Yurio Kristo - detikInet

Chip China
Ilustrasi. Foto: wccftech
Jakarta -

China dilaporkan membuat mesin litografi extreme ultraviolet (EUV) di dalam laboratorium keamanan tinggi di Shenzhen. Negara itu dilaporkan melakukan koordinasi secara nasional untuk mengatasi hambatan teknologi terbesar dalam pembuatan chip canggih.

Menurut Reuters, mesin yang sangat sulit dibuat dan sangat krusial untuk membuat chip canggih tersebut dideskripsikan sudah operasional meski belum dapat memproduksi chip yang berfungsi. Sumber menyebutkan Beijing menargetkan tahun 2028 untuk produksi chip, tapi tahun 2030 adalah target lebih realistis.

Laporan tersebut menyebut Huawei memainkan peran sentral. Lembaga penelitian negara di seluruh negeri terlibat dengan ribuan insinyur. Dikutip detikINET dari Asia Times, Sabtu (20/12/2025) sumber membandingkannya dengan Proyek Manhattan versi China, merujuk program rahasia Amerika Serikat pimpinan Robert Oppenheimer yang memobilisasi ilmuwan, industri, dan negara untuk mengembangkan bom atom pada 1942-1947 dan sampai difilmkan Hollywood.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber mengatakan ke Reuters bahwa prototipe mesin EUV tersebut selesai awal 2025 dan kini menjalani pengujian. Mesin tersebut memenuhi hampir seluruh lantai pabrik dan dirakit oleh tim yang mencakup mantan insinyur dari pembuat peralatan semikonduktor asal Belanda, ASML.

ADVERTISEMENT

Satu tim dipimpin Lin Nan, mantan insinyur ASML yang saat ini menjadi profesor di Universitas Beihang. Zhao Yongpeng. Seorang profesor di Institut Teknologi Harbin, memimpin tim lainnya. Sebelumnya, beberapa media China melaporkan Huawei sedang menguji mesin EUV khusus di sebuah pabrik di Dongguan, Guangdong.

Mereka menyebutkan Institut Teknologi Harbin bertanggung jawab atas sumber cahaya, Institut Optik Changchun untuk sistem optik, dan Shanghai Micro Electronics Equipment Group (SMEE) untuk integrasi keseluruhan.

The Global Times, surat kabar yang berafiliasi dengan Partai Komunis China, menerbitkan komentar berjudul "Tidak perlu Reuters untuk cemas tentang kemajuan teknologi China."

Artikel tersebut berpendapat bahwa laporan Reuters, yang bergantung pada sumber anonim, lebih mencerminkan kegelisahan Barat daripada fakta. Namun, artikel itu tidak menyangkal keberadaan laboratorium penelitian EUV berkeamanan tinggi di Guangdong.

Media itu mengatakan China lama mengupayakan alternatif domestik alat litografi impor untuk kemandirian. Adapun kontrol ekspor disebut tiak memperlambat kemajuan teknologi China, justru memacu inovasi domestik. Artikel itu berargumen terobosan China akan menguntungkan umat manusia seraya memperingatkan upaya memblokir China dapat memecah belah rantai pasokan teknologi global.




(fyk/fay)
TAGS







Hide Ads