"Dia telah main game sejak umur 3 tahun, jadi ini adalah passion-nya. Dia berkata pada kami bahwa dia bisa melakukannya, dia memusatkan pikiran untuk itu dan dia berhasil," kata ibu Giersdof, Darcy, dikutip detikINET dari CNBC.
Giersdof yang dikenal dengan nama online Bugha ini mengaku sendiri bahwa ia berlatih sangat keras. Bayangkan saja, dia main Fortnite sedikitnya 6 jam setiap hari. Meski sangat intens, Giersdof tak melupakan sekolahnya dan tetap bisa menyelesaikan PR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia membantah kecanduan game melainkan memang berambisi jadi atlet eSport besar. "Saya pikir kecanduan itu buruk bagi setiap orang yang mengalaminya. Perlu pertolongan profesional. Tapi saya menganggap Fortnite adalah cara untuk mendapat teman," sebutnya.
Sang ayah, Glenn, menambahkan bahwa ia dan Darcy membebaskan Giersdof main game selama dia juga berprestasi di sekolah. "Seandainya nilainya mulai turun, yang syukurlah belum pernah terjadi, kami mengatakan akan ada konsekuensinya," sebut Glenn.
Dengan raihan uang puluhan miliar, Giersdof kini kaya raya. "Saya tahu bahwa hal ini mengubah hidup saya. Sungguh seperti tidak nyata," ujarnya.
Ia berjanji akan memakai uang itu dengan bijaksana, tidak untuk foya-foya. "Saya akan menabung dan menginvestasikannya, tidak melakukan kebodohan dengannya. Saya hanya ingin meja baru, itu saja," cetus Giersdof.
"Ini hanyalah permulaan. Saya akan berkompetisi di turnamen yang bisa saya ikuti dan terus berkembang," begitu ambisinya.
(fyk/krs)