Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Elon Musk Ngantor di Pabrik Samsung AS, Awasi Produksi Chip AI Tesla

Elon Musk Ngantor di Pabrik Samsung AS, Awasi Produksi Chip AI Tesla


Adi Fida Rahman - detikInet

Elon Musk di Samsung
Elon Musk Ngantor di Pabrik Samsung AS, Awasi Produksi Chip AI Tesla Foto: via Wccftech
Daftar Isi
Jakarta -

Elon Musk semakin menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan teknologi semikonduktor untuk Tesla. Pendiri Tesla dan SpaceX itu dilaporkan memiliki kantor khusus di dalam pabrik Samsung Electronics di Taylor, Texas, Amerika Serikat, guna mengawasi langsung proses produksi chip kustom untuk kendaraan listrik dan sistem kecerdasan buatan (AI) Tesla.

Langkah ini menegaskan ambisi Musk menjadikan Tesla tidak hanya sebagai produsen mobil listrik, tetapi juga pemain utama di industri semikonduktor global. Dengan kehadiran fisik di fasilitas manufaktur, Musk ingin mempercepat pengambilan keputusan, memperpendek proses umpan balik, serta meminimalkan kesalahan produksi sejak tahap awal.

Samsung saat ini menjadi mitra foundry utama Tesla di Amerika Serikat, dengan nilai kerja sama yang dilaporkan mencapai US$ 16,5 miliar. Melalui kolaborasi ini, Samsung memproduksi silikon kustom Tesla, termasuk chip AI5 dan generasi berikutnya AI6, yang akan menjadi otak utama sistem Full Self-Driving (FSD), robot humanoid Optimus, hingga pusat data AI Tesla.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Menurut laporan, Musk secara langsung terlibat dalam pengawasan jalur produksi chip di pabrik Taylor. Gaya manajemen mikro yang selama ini melekat pada Musk di Tesla dan SpaceX kini juga diterapkan pada proses manufaktur semikonduktor, sebuah pendekatan yang jarang dilakukan oleh CEO perusahaan teknologi besar.

Kejar Produksi Massal hingga Ratusan Miliar Chip

Tesla disebut sedang agresif mengejar produksi massal silikon kustom dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Musk sebelumnya menyatakan Tesla membutuhkan sekitar 100 miliar hingga 200 miliar chip per tahun untuk mendukung ekosistem kendaraan otonom, robotika, dan AI di dunia nyata.

Dalam beberapa kesempatan, Musk bahkan menegaskan bahwa Tesla harus mampu melampaui volume produksi chip NVIDIA, AMD, dan produsen chip AI lain agar dapat memenangkan persaingan kecerdasan buatan berbasis perangkat fisik, bukan sekadar pusat data.

Selain Samsung, rantai pasokan Tesla saat ini juga melibatkan TSMC, serta tidak menutup kemungkinan memanfaatkan layanan Intel Foundry. Namun, Musk menilai kapasitas mitra saat ini masih belum cukup untuk memenuhi lonjakan permintaan Tesla di masa depan.

Alasan Geopolitik dan Stabilitas Pasokan

Salah satu faktor penting di balik langkah Musk "ngantor" di pabrik Samsung AS adalah isu stabilitas pasokan chip jangka panjang. Ketergantungan besar pada Taiwan, tempat TSMC berbasis, dinilai membawa risiko geopolitik yang signifikan.

Musk secara terbuka menyatakan keinginannya membangun rantai pasokan chip domestik di Amerika Serikat, sejalan dengan upaya pemerintah AS memperkuat industri semikonduktor nasional. Pabrik Samsung di Taylor dipandang sebagai aset strategis dalam "revolusi semikonduktor" yang sedang berlangsung di Negeri Paman Sam.

Menariknya, Musk bahkan mengklaim bahwa teknologi manufaktur Samsung di fasilitas tersebut lebih maju dibandingkan TSMC untuk segmen chip tertentu yang dibutuhkan Tesla, meski klaim ini masih menjadi perdebatan di kalangan industri.

Perkuat Posisi Tesla di Tengah Persaingan Ketat

Langkah Elon Musk turun langsung ke pabrik chip menunjukkan betapa krusialnya silikon kustom bagi masa depan Tesla. Di tengah persaingan ketat dengan produsen kendaraan listrik lain seperti Rivian dan pemain lama industri otomotif, penguasaan teknologi chip dianggap sebagai kunci diferensiasi utama.

Jika rencana ini berjalan sesuai visi Musk, Tesla berpotensi menjadi salah satu perusahaan otomotif pertama yang memiliki kendali end-to-end atas desain hingga produksi chip AI, sebuah keunggulan strategis yang sulit ditiru pesaing.

Ke depan, proyek chip kustom Tesla bersama Samsung diprediksi akan menjadi salah satu poros penting dalam peta persaingan global industri otomotif, AI, dan semikonduktor, demikian dilansir dari Wccftech.




(afr/afr)





LIVE