Smartfren mengungkapkan perkembangan terkini kondisi jaringan terkini miliknya usai truk trailer menambak tiang BTS di depan SD Jalan Sultan Agung, Kranji, Bekasi, siang ini, Rabu (31/8/2022).
VP of Network Operations Smartfren, Agus Rohmat, menjelaskan bahwa saat ini tengah dilakukan optimasi jaringan BTS yang terdampak dengan dibantu dengan BTS di sekitarnya agar layanan telekomunikasi bisa tetap berlangsung.
"Kondisi jaringan Smartfren (di lokasi kejadian-red) masih aman. So far sejauh ini bisa di-coverage oleh empat site kami yang ada di sekitarnya," ujar Agus, Rabu (31/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga mengatakan di lokasi kejadian truk trailer menabrak tiang BTS di Bekasi itu tidak mengalami gangguan jaringan. Artinya, pelanggan Smartfren di wilayah tersebut tidak akan merasakan kendala berarti.
Lebih lanjut, Agus menyebutkan BTS yang ditabrak truk itu milik Bali Tower yang kemudian disewa oleh pihak Smartfren sejak tahun 2018.
Sebelum dilakukan sewa, operator seluler ini terlebih dahulu mengecek konstruksi tiang BTS tersebut, apakah sudah sesuai standar, penempatan, dan perizinan. Baru setelahnya sepakat untuk sewa tower tersebut sejak sejak empat tahun lalu.
Smartfren terus melakukan koordinasi dengan Bali Tower, termasuk kata Agus, meminta kepada Bali Tower untuk mengamankan aset milik perusahaan, seperti antena hingga microve dari lokasi kejadian kecelakaan maut itu. Kedua belah pihak juga membahas mengenai pengganti tower BTS tersebut.
"Karena ini patah, untuk produksi lagi itu lama. Kami juga tanya ke mereka, apa ada stok BTS. Itu yang sedang kami koordinasikan," pungkasnya.
(agt/rns)