3 Subkultur Viral Ala Citayam Fashion Week Versi Negara Lain
Hide Ads

3 Subkultur Viral Ala Citayam Fashion Week Versi Negara Lain

Aisyah Kamaliah - detikInet
Selasa, 12 Jul 2022 13:44 WIB
bonge dan kurma
3 Subkultur Viral, 'Sudirman Squad'-nya Negara Lain. Foto: dok TikTok
Jakarta -

Sedang ramai 'Sudirman Squad' dan istilah Citayam Fashion Week. Di negara lain, subkultur sejenis SCBD (Sudirman Citayam Bojonggede Depok) juga ada, loh. Mereka pun punya kebiasaan dan hobi yang hampir-hampir mirip.

Para subkultur ini menjadi fenomena media sosial di negara masing-masing dan menjadi atensi para netizen. Berikut ini rangkuman tiga subkultur yang jadi 'Sudirman Squad'-nya negara-negara lain, salah satunya Meksiko.

1. Cholombianos: Hidup untuk Berjoget

Cholombianos dipercaya diambil dari dua kata yakni 'Cholo' dan 'Colombian'. Penampilannya yang unik dapat dilihat dari rambutnya yang nampak berbeda dari masyarakat Meksiko lainnya, rambutnya depan dan belakangnya panjang dan klimis namun di tengahnya dibiarkan botak. Pakaian yang mereka pakai juga terlihat selalu kebesaran, ditambah dengan aksesoris topi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Latin America Bureau, asal usul subkultur ini berasal dari imigran Kolombia di Amerika yang membawa musik mereka ketika mereka mengunjungi Monterrey. Kegemaran mereka adalah bergoyang yang mereka katakan sebagai bentuk ekspresi budaya baru mereka. Mereka menikmati tarian mereka dengan diiringi musik Cumbia Rebajada.

Subkultur Cholombianos asal Meksiko termasuk salah satu kelompok yang banyak diperbincangkan.Subkultur Cholombianos asal Meksiko termasuk salah satu kelompok yang banyak diperbincangkan. Foto: Netflix

2. La Sape: Nggak Makan Gapapa, Asal Gaya

La Sape adalah singkatan dari SociΓ©tΓ© des ambianceurs et des personnes elegantes atau Society of Atmosphere-setters and Elegant People. Komunitas ini ada di Republik Kongo, Afrika. Saat ini La Sape adalah ideologi gerakan tentang menjadi bahagia dan elegan bahkan jika seseorang sebenarnya kekurangan makan. La Sape lebih dari sebuah subkultur. Ini adalah bagian penting dari budaya Kongo. Bahkan, para politisi dan musisi menghormati gerakan ini.

ADVERTISEMENT
fotoinet Potret La Sape Bergaya, Meski Hidup Susah Tetap SantaiPotret La Sape Bergaya, Meski Hidup Susah Tetap Santai. Foto: BBC News

3. Dek Van & Sa Koy

Komunitas 'jamet' motor Thailand ini memiliki jumlah yang sangat besar. Laki-laki yang kerap naik motor disebut 'dek van' dan perempuan yang dibonceng adalah 'sa koy'. Sa koy selalu membawa sisir ke mana-mana, biasanya diletakkan di rambut mereka. Mereka juga punya tanda luka bekas knalpot yang disebut dengan 'Roytho'.




(ask/fay)