Pemerintah Ukraina Mau Jual NFT Untuk Dana Perang Lawan Rusia
Hide Ads

Pemerintah Ukraina Mau Jual NFT Untuk Dana Perang Lawan Rusia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 04 Mar 2022 17:20 WIB
Ilustrasi NFT non fungible token
Ilustrasi NFT. Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawf8
Jakarta -

Pemerintah Ukraina punya cara baru menggalang dana bagi militernya untuk menghadapi tentara Rusia. Salah satunya adalah dengan rencana untuk menjual NFT atau nin fungible token.

Seperti dikutip detikINET dari BBC, Jumat (4/3/2022) Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov, menyatakan bahwa NFT untuk mendukung perjuangan angkatan bersenjata Ukraina akan segera diluncurkan.

"Kami akan mengumumkan NFT untuk mendukung Angkatan Bersenjata Ukraina," demikian pengumumannya yang diposting di Twitter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi belum dijelaskan seperti apa bentuk NFT yang akan dijual oleh pemerintah Ukraina nantinya. NFT sendiri seperti diketahui adalah aset digital seperti foto, video, ilustrasi, dan lainnya yang bisa dibeli.

NFT memungkinkan untuk mendigitalisasi aset karya seni beserta barang koleksi lainnya menjadi aset yang dapat diverifikasi dan gampang diperjual-belikan dengan memanfaatkan blockchain.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, sebelumnya juga sudah cukup banyak orang menyumbang Bitcoin untuk Ukraina. Beberapa waktu lalu, Bitcoin senilai USD 400.000 (Rp 5,7 miliar) disumbangkan kepada Come Back Alive, organisasi non-pemerintah asal Ukraina yang menyediakan bantuan untuk angkatan bersenjata.

Kelompok lainnya, Ukrainian Cyber Alliance, telah menerima USD 100.000 dalam bentuk bitcoin, litecoin, ether, dan jenis stablecoin lainnya sejak tahun lalu. Sejak tahun 2016, aktivis yang tergabung dalam kelompok ini sudah meluncurkan serangan siber ke Rusia.

"Mata uang kripto semakin banyak digunakan untuk menggalang dana buat perang, dengan persetujuan diam-diam dari pemerintah," kata Chief Scientist Elliptic Tom Robinson mengenai fenomena tersebut.

Bitcoin mulai menjadi pilihan yang populer, karena pembayarannya bisa dilakukan tanpa harus melewati aturan institusi keuangan yang mungkin akan menghambat proses pembayaran ke Ukraina.

[Gambas:Youtube]






(fyk/fay)
Berita Terkait