Yang Jin-ho adalah CEO yang ternyata jadi inspirasi serial 'Taxi Driver', salah satu tayangan sukses di Korea Selatan. Ia pun sempat kenal dengan Jeff Bezos Founder Amazon karena perusahaannya membuat robot gundam raksasa dan sempat dikendalikan oleh sang miliarder.

Jadi, Yang Jin-ho sebenarnya bukan kriminal biasa. Dia pintar tetapi juga licik. Lalu, apa yang membuatnya jadi pelaku tindak kriminal? detikINET mengutip Koreajoongandaily, Selasa (21/9/2021) membantu menjelaskannya kepada detikers.

Yang Jin-ho adalah seorang eksekutif yang menjalankan jaringan pornografi besar-besaran secara online, memukuli karyawannya dan membunuh ayam untuk bersenang-senang. Ia dijatuhi hukuman 7 tahun penjara.

Pengadilan Distrik Suwon mengatakan Yang yang merupakan pemilik Korea Future Technology dan pemilik de facto dari sejumlah perusahaan berbagi file online seperti WeDisk dan Filenori, menggunakan 'penghinaan pribadi' dan 'kerusakan psikologis' terhadap korban yang dipaksa menyakiti hewan. Mereka dipukuli dan dianiaya untuk melakukan hal tersebut.

Mantan karyawan mengatakan kepada Newstapa bahwa mereka menjadi sasaran tindakan 'gapjil' atau penyalahgunaan posisi oleh Yang. Yang disebut memaksa karyawan untuk minum alkohol dalam jumlah berlebihan tanpa istirahat. Ada juga pemukulan dan penghinaan verbal terus-menerus. Tuduhan tersebut dimasukkan ke dalam dakwaan terhadap Yang.

Penyelidikan polisi mengungkap Yang telah menghasilkan kekayaan sekitar USD 5,6 juta atau sekitar dari perusahaan WeDisk dan Filenori. Kedua perusahaan ini diduga secara sengaja disusupi video pornografi oleh Yang untuk mendatangkan pundi-pundi uang.

Salah satu mantan karyawan Yang juga mengklaim dalam konferensi pers beberapa hari setelah penangkapannya bahwa pengusaha itu juga berusaha untuk menahan saksi agar tidak bersaksi dengan menawarkan uang tunai.

Total, dakwaan Yang mencakup tuduhan penyerangan, pemaksaan, dan pelanggaran berbagai undang-undang tentang perlindungan hewan, informasi pribadi, dan pelecehan seksual.

"Penyembelihan ayam yang sadis (Yang) di acara tamasya karyawan (pada tahun 2015) adalah kejahatan yang tidak terpikirkan yang sifatnya sangat serius," bunyi keputusan pengadilan.