"Hati-hati dengan kata-kata Anda, ia bisa dimaafkan tapi tidak dilupakan," tulis New Straits Times dalam tajuknya yang dikutip detikINET.
"Carl Sandburg mengucap kata bijak itu, tapi mungkin pendiri Big Blue Taxi Datuk Shamsubahrin Ismail tidak mendengarkannya. Saat ini, dia membawa dirinya dan juga menyedihkannya negara ini, dalam masalah besar dengan membuat beberapa pernyataan kontroversial," tambah mereka.
New Straits Times pun membahas soal kalimat Ismail yang menyebut Indonesia adalah negara miskin dan membuat banyak orang di Indonesia tersinggung. Mereka pun memberi pesan khusus.
"Bagi perusahaan Malaysia, kami mengatakan ini, pebisnis seharusnya membuat jembatan, bukan tembok. Kata-kata Ismail akan berdampak negatif pada bisnis Malaysia di Indonesia. Jika sejarah menjadi hakimnya, dampak semacam itu bisa diduga," tandas New Straits Times.
Ke Halaman Selanjutnya (fyk/krs)