Penelitian terbaru di Amerika Serikat menunjukkan bahwa tiap tahunnya lebih dari USD 48 miliar (Rp 682 triliun) dihabiskan para penenggak miras untuk berbelanja online ketika sedang mabuk. Rata-rata, tiap orang merogoh USD 444 (Rp 6,3 juta) per tahun dalam kegiatan tersebut.
Studi ini sendiri melibatkan 2.174 orang dewasa asal AS yang mengonsumsi minuman keras. Dari angka tersebut, 79% di antaranya mengaku membeli barang lewat online paling tidak sekali ketika mabuk, sebagaimana detikINET kutip dari Digital Trends, Selasa (26/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah nominal lebih dari USD 48 miliar muncul dengan memasukkan persentase 79% itu terhadap seluruh pengonsumsi minuman keras di AS. Total, ada 138 juta warga Negeri Paman Sam yang menjadi penenggak minuman beralkohol.
Salah satu cerita datang dari pria bernama Ryan Green. Ketika dirinya sedang mabuk saat menonton Justin Timberlake tampil di Super Bowl 2018 lalu, ia membeli dua tiket konser si penyanyi tersebut dengan total harga USD 330. Ia pun tidak ingat pernah membelinya ketika mendapat email konfirmasi besoknya.
Amazon jadi e-commerce yang paling sering dikunjungi oleh para pembeli mabuk itu dengan persentase 85%. Menyusul di belakang ada eBay dengan 21% responden mengatakan mengunjunginya ketika mabuk.
Lalu, baju jadi produk yang paling sering dibeli para pelanggan mabuk itu. Film, game, teknologi, dan makanan melengkapi lima besar kategori produk yang paling sering dibeli oleh mereka.
Kebiasaan para pemabuk untuk membeli barang di e-commerce juga tidak hanya terlihat di AS saja. Kisah lucu juga sempat datang dari China.
Pada Singles' Day (Harbolnas-nya China) 11 November 2018 lalu, seorang pria mengaku melalui unggahan di WeChat bahwa dirinya sudah membeli babi, burung merak, dan salamander lantaran mabuk. Total, ia menghabiskan 975 yuan, atau sekarang setara Rp 2 juta, untuk pembelian yang tidak biasa itu.












































