Permintaan pasar terhadap iPhone 12 melesat pada periode Januari sampai Maret, seperti yang dituliskan Apple dalam laporan pemasukan fiskal Q2 2021.
Selama periode tersebut Apple mencatatkan pemasukan USD 89,6 miliar, naik 54% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dari total pemasukan itu, USD 48 miliarnya berasal dari penjualan iPhone, naik 66% dibanding tahun lalu.
Selain itu penjualan Mac dan iPad pun mengalami peningkatan yang drastis pada kuartal tersebut, naik 70% dan 78%. Kenaikan ini salah satunya terjadi karena pandemi yang menyebabkan banyak kegiatan bekerja dan belajar dilakukan dari rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan dari bisnis layanan pun mencatatkan rekor, yaitu pemasukan USD 16,9 miliar, naik dari 13,3 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Pandemi Bikin Profit Microsoft Melesat 44% |
Namun peningkatan yang drastis ini tampaknya akan melambat di beberapa negara yang aktivitasnya sudah mulai normal kembali. Jadi tampaknya peningkatan pemasukan tersebut ke depannya hanya terjadi di iPhone, kecuali iPhone 12 Mini yang penjualannya tak sesuai dengan harapan Apple.
"Keluarga perangkat yang ini populer, baik untuk pengguna yang memperbarui (dari iPhone lama) maupun pengguna baru," ujar CEO Apple Tim Cook dalam earning call, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (29/4/2021).
Meski pendapatan Apple selama Q2 ini melesat, pendapatan mereka pada kuartal Desember lalu masih tetap lebih tinggi. Pasalnya pendapatan mereka saat itu menembus USD 100 miliar, pertama kalinya dalam sejarah.
Sebelum ini, Apple juga sudah mengadakan acara pertamanya untuk tahun 2021, di mana mereka merilis sejumlah produk baru seperti iPhone 12 berwarna ungu, iMac desain baru dengan chip M1, iPad Pro dengan chip M1, Apple TV 4K, dan AirTag.
Khusus untuk iPhone 12 warna ungu dan AirTag tersebut mulai dijual pada 30 April mendatang. Pada tanggal yang sama pun mereka mulai membuka pemesanan untuk perangkat barunya yang lain.
(asj/asj)