Pandemi memberikan dampak negatif untuk banyak pihak, baik perorangan maupun perusahaan. Namun bagi Microsoft, pandemi ini malah membuat keuntungan mereka meningkat 44%.
Ini memang bukan hal mengejutkan, karena banyaknya orang yang memindahkan aktivitasnya ke rumah berarti semakin banyak produk dan layanan Microsoft yang dipakai.
Pada Q3 2021 yang berakhir pada 31 Maret 2021, Microsoft mencatatkan pemasukan USD 41,7 miliar atau meningkat 19% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan keuntungan mereka pun naik 44% menjadi USD 15,5 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Microsoft berhasil melewati ekspektasi analis Wall Street yang memproyeksikan kalau mereka hanya akan mendapat pemasukan USD 41,05 miliar selama kuartal tersebut, demikian dikutip detikINET dari Engadget, Rabu (28/4/2021).
Kinerja keuangan Microsoft selama pandemi ini sudah bisa ditebak, karena semakin banyak pekerja dan perusahaan yang bergantung pada layanan cloud dan digital, termasuk milik Microsoft.
Pemasukan Azure menurut Microsoft meningkat 50% dibanding tahun lalu, sementara pemasukan dari sektor Intelligent Cloud meningkat 22%, mencapai USD 15,1 miliar.
"Setelah setahun pandemi, kurva adopsi digital tidak melambat, malah berakselerasi, dan ini baru tahap awal," ujar CEO Microsoft Satya Nadella dalam pernyataannya.
"Kami membangun cloud untuk dekade yang akan datang, meningkatkan pasar dan berinovasi di setiap lapisan teknologi untuk membantu konsumen kami bisa bertahan dan bertransformasi," tambahnya.
Bisa dibilang kuartal tersebut berakhir manis untuk Microsoft. Bahkan untuk segmen More Personal Computing pun, pemasukan mereka naik 19% menjadi USD 13 miliar. Segmen ini diisi oleh Windows, Xbox, dan Surface.
Meski tak spesifik menjelaskan penjualan Xbox, Microsoft pernah mengaku penjualan konsol terbarunya -- Xbox Series X/S -- meningkat 232% dibanding tahun sebelumya. Ini pun bukan kejutan, karena masih banyak orang yang berusaha membeli konsol tersebut, meski stoknya terbatas.
(asj/fay)