Laptop yang Mencuri Perhatian Selama 2020
Hide Ads

Laptop yang Mencuri Perhatian Selama 2020

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Kamis, 31 Des 2020 14:15 WIB
ilustrasi komputer
Foto: unsplash
Jakarta -

Ada banyak laptop yang dirilis selama 2020, ada yang performanya terbaik, ada juga yang perbandingan antara harga dan performanya terbaik, ada juga yang desainnya menarik.

Namun memberi label 'terbaik' rasanya tak adil untuk dilakukan tanpa mencoba semua laptop yang ada, dan kami memang tak menjajal semua laptop yang dirilis pada 2020.

Alhasil, kami hanya menyebutnya sebagai 'laptop yang mencuri perhatian', bisa karena desainnya yang menarik, punya fitur berbeda dibanding pesaingnya, atau memang perbandingan performa dan harganya yang baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut adalah deretan laptop tersebut.

Asus ROG Zephyrus G14

Asus ROG Zephyrus G14Asus ROG Zephyrus G14 Foto: Istimewa

Asus Zephyrus G14 kami sebut menarik karena ini adalah laptop gaming yang tak seperti laptop gaming. Bodinya tipis, bobotnya tak terlalu berat, namun tetap punya performa yang tinggi.

ADVERTISEMENT

Pilihan prosesor dan kartu grafisnya ada beberapa, Ryzen 9 4900HS, Ryzen 7 4800HS, dan Ryzen 5 4600HS. Sementara pilihan GPU-nya adalah GTX 1650 Ti, GTX 1660 Ti, dan RTX 2060.

Sementara pilihan layarnya ada 2, yaitu 15,6 inch IPS FHD, Pantone Validated, 120Hz, Adaptive Sync, dan 15,6 inch IPS WQHD, Pantone Validated, 60Hz, dan Adaptive Sync.

Laptop ini punya layar 15 inch, namun bodinya sendiri lebih mirip dengan laptop 14 inch karena bezelnya yang tipis. Oh ya, ada satu fitur yang membuat Zephyrus G14 ini semakin mencuri perhatian, yaitu AniMe Matrix, yang merupakan 1200an lampu mini LED yang ada pada panel di balik layarnya.

Ribuan mini LED ini bisa dipakai untuk menampilkan grafis, animasi, dan efek tampilan lain di belakang layarnya. Varian termurah laptop ini bisa ditebus dengan harga mulai Rp 18,3 juta (harga saat dirilis akhir Juni 2020).

Acer Nitro 5

Acer Nitro 5 Ryzen 4000Acer Nitro 5 Ryzen 4000 Foto: Dok. Acer

Acer Nitro 5 adalah laptop yang masuk dalam daftar ini karena perbandingan harga dan performanya yang menarik. Varian yang kami maksud di sini adalah Nitro 5 dengan prosesor Ryzen 4000, yang dikombinasikan dengan kartu grafis Nvidia.

Pilihan prosesornya adalah Ryzen 5 4600H dan Ryzen 7 4800H, dengan kartu grafis GTX 1650 dan GTX 1650 Ti. RAM-nya 8GB dengan storage 512 GB yang bisa ditambah lewat dua slot M.2 NVMe hingga 2TB.

Nitro 5 varian Ryzen ini dirilis pada Agustus 2020, dengan harga mulai Rp 12,5 juta untuk varian termurahnya.

ThinkBook Plus dan Swift 3 Air 3 ada di halaman berikutnya

Lenovo ThinkBook Plus

Lenovo ThinkBook PlusLenovo ThinkBook Plus Foto: Dok. Lenovo

Lenovo ThinkBook Plus masuk dalam daftar ini karena desain yang unik. Lini ThinkBook merupakan perluasan dari seri ThinkPad. Laptop ini sejatinya ditujukan untuk laptop bisnis, atau dengan kata lain, desainnya membosankan.

Namun ThinkBook Plus punya satu fitur yang membuatnya berbeda dibanding laptop lain. Yaitu keberadaan layar electronic ink (e-Ink) di belakang layar utamanya, yang membuat laptop ini punya dua layar.

Panel e-Ink yang dipakai hanya bisa menampilkan warna monokrom dengan 16 gray level, namun dilengkapi dengan touch screen, yang bisa dipakai menggunakan jari ataupun stylus Lenovo Precision Pen.

Keberadaan layar kedua ini mungkin bisa saja berguna, atau sekadar gimmick. Namun yang jelas layarnya ini membuat laptop yang harganya mulai dari Rp 23 jutaan ini berbeda dibanding laptop lainnya.

Acer Swift 3 Air 3

Acer Swift 3 Air 3Acer Swift 3 Air 3 Foto: Dok. Acer

Acer Swift 3 Air 3 adalah pembaruan dari Swift 3 Air 2, dengan perbedaan pada sisi prosesor yang kini memakai Intel Core Generasi ke-11 alias Tiger Lake. Laptop ini masuk dalam daftar karena punya layar dengan rasio yang berbeda, yaitu 3:2, sementara laptop lain rasionya adalah 16:9.

Rasio layar yang lebih 'kotak' dibanding memanjang ini disebut bisa meningkatkan produktivitas karena bisa menampilkan dokumen atau laman web yang lebih banyak tanpa perlu melakukan scrolling. Resolusi layarnya pun terbilang besar, 2256 x 1504 pixel.

Varian produknya sendiri ada dua, yaitu dengan Intel Core i7-1165G7 dan Intel Core i5-1135G7. Versi i7 mempunyai RAM 16GB LPDDR4X, sementara versi i5 RAM-nya 8GB. Untuk chip grafisnya, Acer mengandalkan Iris Xe, yang merupakan bawaan CPU Tiger Lake.

Tak suka laptop Windows atau lebih suka MacBook? Baca halaman berikutnya ya...

Apple MacBook Air M1

Apple resmi merilis MacBook Air dan MacBook Pro 13 inch. Menariknya kedua perangkat ini menjadi laptop pertama yang ditenagai chipset M1.Apple MacBook Air M1 Foto: Apple

MacBook dengan Apple M1 memang belum masuk secara resmi di Indonesia. Namun laptop ini sudah mendapat restu dari Kominfo, dan diperkirakan akan masuk Indonesia pada Januari mendatang.

Lalu, karena kami sudah menjajal laptop ini, dan performanya sangat layak untuk menjadi pertimbangan, maka MacBook Air dengan Apple M1 pun kami masukkan dalam daftar ini.

Menurut kami, performa yang dihadirkan M1 bisa mengubah peta persaingan laptop. Baik itu dibanding laptop berbasis Windows, maupun (atau malah terutama) dengan MacBook dengan prosesor Intel.

Pasalnya, jika dibandingkan dengan performa MacBook dengan prosesor Intel, performa Apple M1 ini terpaut sangat jauh. Tak sekadar (jauh) lebih kencang namun juga efisiensi dayanya jauh lebih baik, yang juga berdampak panas yang dihasilkan jauh lebih sedikit dibanding CPU Intel.

Sekencang apa sih? Skor Cinebench R23 single core Apple M1 di MacBook Air nyaris mencapai 1500. Sebagai perbandingan, AMD Ryzen 5 5600X punya skor single core 1500an.

Masih kalah memang, tapi yang dibandingkan ini adalah chip untuk laptop dengan thermal design power (TDP) 10 watt, yang didinginkan secara pasif (tanpa kipas), dengan prosesor desktop yang punya TDP 65 watt, yang membutuhkan pendingin aktif.

Lalu soal kompabilitas aplikasi juga mungkin bisa menjadi masalah untuk sebagian pengguna, karena ada aplikasi yang belum tersedia secara native di Apple Silicon. Meski sebenarnya tetap bisa dijalankan lewat Rosetta 2.

Ke depannya, (seharusnya) para developer pun akan memperbarui aplikasinya agar bisa dijalankan secara native di Apple Silicon. Atau bisa juga developer aplikasi untuk iOS juga memperbarui aplikasinya agar bisa dijalankan dengan nyaman di laptop berbasis Apple Silicon (saat ini sudah ada beberapa aplikasi iOS yang bisa berjalan di MacBook Air M1, namun kebanyakan masih tak nyaman dipakai).