Bentangan layar utama Galaxy Z Fold2 yang begitu lapang tidak sekadar memuaskan mata saat menikmati konten. Lebih dari itu memungkinkan pengguna melakukan banyak tugas bersamaan.
Yeonjoo Jwa, Samsung Electronics Basic UX Group, menerangkan pihaknya ingin pengguna melakukan interaksi yang lebih intuitif serta menawarkan banyak tata letak sehingga dapat menjawab kebutuhan pengguna.
Baca juga: Rahasia Sistem Engsel Kokoh Galaxy Z Fold2 |
Karenanya mereka menggabungkan menjadi satu fitur Multi-Window Tray yang sebelumnya ada di Galaxy Fold dengan Edge Panel. Maka terciptalah Multi-Active Window di Galaxy Z Fold2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fitur ini memungkinkan pengguna memilih untuk menjalankan aplikasi pada tampilan full screen, bersandingan dengan aplikasi lain ataupun membuatnya pop-up. Semua dapat dilakukan dengan sangat mudah.
Pertama pengguna menjalankan sebuah aplikasi. Untuk menjalankan aplikasi lain bersamaan, pengguna cukup men-swipe pinggiran layar untuk memunculkan Edge Panel. Lalu tekan dan tahan aplikasi yang ingin digunakan.
![]() |
Arahkan aplikasi tersebut ke lokasi yang diinginkan pada layar. Pengguna bisa menjalankan tiga aplikasi sekaligus pada layar Galaxy Z Fold2. Mereka bisa menentukan layout susunan aplikasi sesuai keinginan.
"Pengguna dapat menyimpan kombinasi tiga aplikasi ke Edge Panel. Sehingga dapat dibuka kembali bilamana dibutuhkan," kaya Jwa.
Untuk melakukan itu, pengguna cukup menekan pembatas aplikasi di bagian tengah layar. Akan muncul pop-up yang menampilkan ikon split screen, pilih yang ikon yang terdapat Edge Panel.
![]() |
Saat menjalankan dua atau tiga aplikasi bersandingan, pengguna dimungkinkan untuk men-drag dan drop file, teks serta gambar antar aplikasi. Semua dapat dilakukan dengan cepat dan intuitif.
Sebagai contoh, ketika membuka web browser, menemukan suatu quote menarik, pengguna tinggal menyorot teks tersebut men-drag dan drop ke aplikasi pesan. Atau ketika membuat presentasi dan ingin memasukkan gambar, pengguna tinggal men-drag drop foto dari galeri.
Jwa mengungkap Galaxy Z Fold2 punya kemampuan Split Screen Capture saat menjalankan Multi-Active Window. Fitur ini akan men-screenshot seluruh layar, namun pengguna dapat memilih jendela mana yang akan disimpan dan digunakan.
![]() |
"Saat Anda screenshot layar yang tengah menjalankan tiga aplikasi bersamaan, akan muncul pop-up gambar dari masing-masing aplikasi. Dari sana pengguna tinggal drag mana yang ingin di-share ke aplikasi lain," papar Jwa.
Samsung pun menyediakan fitur Screen Layout and Zoom. Fitur ini menyediakan pilihan tata letak yang disesuaikan dengan cara kerja pengguna sehingga dapat meningkatkan produktivitas pengguna.
"Ada tampilan UI smartphone yang simple, atau pilih tampilan UI tablet yang berbasis kebutuhan pengguna. Ini dapat dipilih secara mudah," kata DugJin Han, Samsung Electronics Flagship Product Planning Group.
![]() |
Saat ini aplikasi bawaan Samsung telah memiliki mode smartphone dan tablet ini. Dijanjikan Google Mobile Service dan Microsoft akan mendukung dua mode tersebut.
Samsung pun turut memaksimalkan desain jendela pop-up. Selain itu vendor asal Korea Selatan ini menghadirkan mode Compatibility, memungkinkan aplikasi yang belum mendukung fitur Continuity dapat terbuka ketika layar utama dibuka.
Berkolaborasi dengan Microsoft, Galaxy Z Fold2 mendukung fitur Link To Windows. Ketika terkoneksi, sejumlah aplikasi yang banyak digunakan dapat ditampilkan di layar PC. File dokumen dapat diedit menggunakan mouse dan keyboard di komputer.
Tertarik dengan kemampuan multitasking yang ditawarkan Galaxy Z Fold2? Smartphone ini sudah dapat dipesan melalui sistem pre-order pada 11 hingga 19 September 2020 di situs www.galaxylaunchpack.com. Pada periode pre-order, pemesan langsung mendapatkan Galaxy Buds Live serta Premier Service powered by Samsung Care+ selama 1 tahun untuk melindungi perangkat dari kerusakan yang tidak disengaja atau terkena cairan.