×
Ad

AS Restui Ekspor GPU AI Canggih Nvidia ke China, Tapi...

Anggoro Suryo - detikInet
Rabu, 10 Des 2025 15:45 WIB
Ilustrasi GPU AI Nvidia. Foto: Nvidia
Jakarta -

Pemerintahan Presiden Donald Trump akhirnya memberi lampu hijau bagi Nvidia untuk mengekspor chip AI H200 ke konsumen terpilih di China dan sejumlah negara lain. Persetujuan ini diumumkan langsung oleh Trump lewat Truth Social, lengkap dengan syarat yang membuat kesepakatan tersebut terasa seperti kompromi geopolitik era AI.

Trump menegaskan bahwa ekspor H200 ini hanya bisa dilakukan di bawah kondisi tertentu yang disebut menjaga keamanan nasional tetap kuat. Pemerintah AS juga mengambil potongan 25 persen dari setiap penjualan, lebih besar dari tarif 15 persen yang sempat diwacanakan sebelumnya. Artinya, Nvidia boleh berdagang, tetapi negara tetap memegang kendali finansial sekaligus politik.

H200 sendiri merupakan versi lebih bertenaga dibanding H20 yang sudah lebih dulu boleh dijual ke China, namun masih berada di bawah performa chip kelas atas Nvidia seperti Blackwell dan Rubin. Dalam pernyataannya, Trump mengatakan chip premium itu tidak termasuk dalam kesepakatan baru, sehingga tetap masuk kategori teknologi strategis yang tidak boleh jatuh ke tangan kompetitor.

Persetujuan ini hadir di tengah tarik-ulur kebijakan ekspor AI yang berubah drastis sepanjang tahun. Pada Mei lalu, pemerintahan Trump sempat melonggarkan pembatasan chip AI setelah hubungan Nvidia dan Gedung Putih menghangat. Namun tekanan dari kelompok senator bipartisan tetap besar, karena mereka khawatir berkembangnya kemampuan AI China bisa menggerus dominasi teknologis Amerika Serikat.

Yang menarik, kini pertanyaannya bukan hanya soal AS mengizinkan ekspor, tetapi juga apakah China masih tertarik membeli. Beijing telah melarang pusat data yang didanai negara menggunakan chip asing, dan fokus mendorong produsen chip lokal naik kelas. Artinya, meskipun Nvidia sudah mendapat restu, pasarnya bisa saja lebih kecil dari yang diharapkan.

Namun keputusan terbaru ini tetap menjadi kemenangan politik bagi Nvidia dan CEO Jensen Huang, yang belakangan aktif menjalin hubungan dekat dengan Gedung Putih, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (10/12/2025).

Di sisi lain, ini juga menunjukkan bagaimana chip AI telah berubah menjadi alat tawar-menawar geopolitik yang kompleks, dengan AS mencoba menjaga keunggulan teknologi sambil tetap mengamankan pendapatan dari industri yang sangat menguntungkan.



Simak Video "Video CEO NVIDIA Kenalkan NVLink Fusion yang Percepat Komunikasi Antar-Chip AI"

(asj/asj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork