Bill Gates dan Microsoft bisa dibilang, pernah menyelamatkan Apple dan Steve Jobs dari keterpurukan. Ya, dulu Apple sempat kepayahan sebelum Steve Jobs memegang kembali kendali sebagai CEO.
Memutar waktu ke belakang, periode 1990-an bisa dibilang menjadi masa paling suram bagi Apple. Kala itu, produsen iPhone ini hampir bangkrut lantaran produknya gagal di pasaran dan membuat harga sahamnya anjlok drastis.
Prahara yang merundung Apple membuat Steve Jobs harus turun tangan untuk kembali memegang tanggung jawab sebagai CEO. Sebelumnya, pada 1985, ia sempat keluar dari Apple.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Steve Jobs didapuk menjadi CEO Apple pada Agustus 1997. Ia harus memutar otak untuk membangkitkan Apple dan salah satu cara yang ditempuhnya adalah mendekati Microsoft dan Bill Gates.
Hubungan Steve dan Bill Gates sebenarnya diwarnai permusuhan di masa silam. Puncaknya terjadi saat Microsoft merilis Windows pertama pada 1985, yang menggunakan tampilan antarmuka grafis. Jobs yang marah menuduh Microsoft meniru mentah-mentah Macintosh.
Gates tak ambil pusing. Ia sudah yakin ide tampilan antarmuka ini akan jadi besar, dan tak merasa Apple punya hak eksklusif atasnya. Lagipula, Gates tahu ide tampilan antarmuka grafis Apple terinspirasi dari Xerox, yang dikembangkan Palo Alto Research Center, sebuah institusi yang sama-sama mereka puja.
"Menurutku ini seperti kami sama-sama mempunyai tetangga kaya bernama Xerox dan aku membobol rumahnya untuk mencuri televisi namun ternyata kamu sudah mencurinya terlebih dahulu," ujar Gates menjawab tuduhan Steve Jobs tersebut.
Waktu pun berlalu. Microsoft makin melesat dan Apple ketinggalan. Steve Jobs pun menilai ada masalah besar di Apple, yaitu mereka berusaha mengalahkan Microsoft dan malah kehilangan jati diri.
Halaman selanjutnya, jurus Steve Jobs membangkitkan Apple>>>