CEO Disney Bob Iger pada 2019 dalam biografinya pernah menyebut kalau ia mungkin akan membicarakan merger antara Apple dan Disney jika Steve Jobs tak meninggal pada 2011.
Iger, yang akan mengundurkan diri dari Disney pada akhir Desember ini, kemudian membicarakan kemungkinan merger itu kembali dalam sebuah wawancara. Yaitu skenario dalam angan-angannya kalau Apple bisa saja melakukan merger dengan Disney.
Memang, Iger mengakui kalau topik merger antara kedua perusahaan itu tak pernah dibicarakan selama Jobs masih hidup. Namun jika Jobs saat ini masih hidup, Iger merasa yakin kalau mereka akan membicarakan hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya cukup yakin kalau kami akan mendiskusikan hal tersebut. Saya pikir kami akan sampai ke sana," ujarnya soal potensi merger Apple dan Disney.
Seperti diketahui, Jobs adalah pendiri sekaligus bos Pixar saat perusahaan animasi tersebut dijual ke Disney pada Januari 2006 senilai USD 7,4 miliar. Akuisisi tersebut membuat Jobs menjadi pemegang saham terbesar Disney selama beberapa tahun, dan bahkan Jobs mendapat posisi di dewan direksi Disney.
Jadi, apa yang membuat Iger yakin kalau Jobs bakal tertarik untuk menggabungkan Apple dan Disney? Menurut Iger, Jobs adalah sosok yang sangat menghargai kombinasi antara teknologi dengan kreativitas.
Rumor merger, atau bahkan akuisisi Disney oleh Apple ini juga beberapa kali muncul. Namun belum pernah ada bukti kalau akuisisi atau merger itu bakal terjadi, demikian dikutip detikINET dari 9to5Mac.
Terkait Iger, selain menjadi CEO Disney, ia pun sebenarnya pernah ada di dalam dewan direksi Apple. Sebelum meninggal, Jobs meminta Iger untuk bergabung ke dewan direksi Apple.
Namun setelah delapan tahun, Iger akhirnya meninggalkan posisinya di Apple itu pada 2019. Langkah itu diambil karena Apple dan Disney sama-sama meluncurkan layanan video on demand, yaitu Apple TV+ dan Disney+. Untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan, Iger pun meninggalkan posisinya di dewan direksi Apple.
(asj/afr)